Rabu, 20 Juli 2011

Lo... Gue... END! Part 2 (END)

Putus nya Ify dan Rio membuat keadaan di rumah sakit sedikit aneh, janggal dan tak seperti biasanya, hubungan tak sehat bukan hanya ditunjukkan oleh keduanya, saat ini seolah-olah Rio seperti anak yang dimusuhi oleh teman-teman sekelompoknya...

Sivia bahkan Alvin pun bersikap dingin kepada Rio, wajar saja karena sikap Rio yang sangat tidak mementingkan perempuan yang sudah lama menjadi kekasihnya...

“Ify hari ini gak masuk?” tanya Rio pada Sivia yang sedang sibuk di laboratorium

“Ya...” jawab Via singkat

“Kenapa?”

“Masih bisa kak Rio tanya kenapa?” hanya kalimat itu yang diucapkan Sivia dan dia meninggalkan Rio

Rio hanya bisa bergeleng-geleng lalu dia pun ikut keluar labor..

Pria itu menemui sahabat nya yang lain yang tampak sedang bersama seorang wanita, tak lain dan tak bukan adalah Alvin

“Vin...” sapa Rio

Alvin dan Shilla menatap Rio sinis...

“Oke gue tau kalian semua mungkin marah ke gue, tapi yang kemaren emang keputusan bulat gue...” jelas Rio

“Kak Rio maaf ya, tapi menurut gue lo emang jahat lo belum ngerti gimana sakitnya hati perempuan!” timbas Shilla

“Udah-udah Shill... Biarin aja dan kita liat nanti apa yang bisa Rio perbuat tanpa Ify...” potong Alvin lalu keduanya pergi dari hadapan Rio

Rio tampak kesal, ditendangnya kotak sampah yang ada didekatnya. Ia pun masih bingung dengan keputusan itu, keputusannya memilih meninggalkan Ify.. ‘Rasa gue ke Ify emang udah pudar...’ batin Rio

***

“Dokter Rio kenapa?” tanya Dea saat Rio sedang mengunjunginya

“Nggak papa kok De...” jawab Rio singkat dan berusaha tersenyum

“Nggak mau cerita?”

Rio menggeleng, ia sangat tidak mau Dea mengetahui yang sebenarnya, walaupun sebenarnya entah gadis itu mengetahui secara detail atau tidak..

“Ya udah deh kalo gak mau cerita...” Dea terlihat sok manis didepan Rio

***

“Apa kita bilangin aja tuh cewek?” tanya Shilla

“Gue juga mikir gitu Shill, gila aja Ify sampe gak masuk gini...” respon Sivia positif..

“Yuk!” Shilla dan Sivia akhirnya menuju kamar gadis yang telah mematahkan hati sahabat mereka...

Untung Rio sedang tidak bersama Dea saat itu... Mereka berdua akhirnyamasuk ke kamar tersebut...

“Hei... kamu yang namanya Dea?” tanya Sivia berusaha sopan..

“Iya dokter...”

“Udahlah Vi gak usah basa-basi...” Shilla dengan gaya tomboynya pun langsung menutup pintu dan duduk didepan Dea..

“Lo nyadar gak sih apa yang lo lakuin?” tanya Shilla spontan

“Eh.. apanya?” Dea tampak bingung

“Lo kan yang deket-deketin Rio?” balas Via

“Rio? Dokter Rio?”

“Iya, dan gak usah belagak bego deh lo! Lo tau gak Rio itu udah punya pacar!!!” bentak Shilla

Dea membelalakan matanya menatap dua gadis dihadapannya seolah ingin memberi perlawanan...

“Kok jadi nyalahin gue?!!” balas Dea

“Dan lo tau siapa pacar Rio? Sahabat gue, Ify!!!” Sivia ikut membentak

“Oh... jadi dokter Ify itu pacarnya dokter Rio...” Dea mulai sinis

“Iya! Dan gara-gara lo mereka berdua putus!!” Shilla

Dea tersenyum, menampakkan sosok dibalik kepolosannya... Tampak sudah wajah busuk gadis itu... “Asal lo berdua tau ya, yang ngedeketin gue itu Rio yah mungkin Ify nya aja kali yang kurang perhatian, selingkuh kali dia...”

Shilla hampir melayangkan tamparannya ke Dea tapi Sivia langsung mencegahnya, ia tak mau citra rumah sakit akan rusak karena kejadian ini...

“Kurang ajar banget lo! Lo kira lo siapa? Dan perlu lo tau kita gak bakal ngebiarin lo sama Rio!” timpal Sivia

“Ternyata ada ya pasien yang ngaku pasien, jangan-jangan lo pura-pura sakit!!” Shilla

“Eh lo berdua! Keluar dari sini sekarang!!”

Satu tamparan akhirnya mendarat ke pipi Dea dari tangan Shilla...

Dea yang ingin membalas pun tidak berhasil karena Shilla yang notabene lebih pemberani..

“Awas ya lo tunggu pembalasan gue! Dan satu lagi, Rio bakal jatuh ketangan gue... Dea!” ujarnya sinis sambil menunjuk-nunjuk Shilla dan Sivia...

Kedua sahabat itu keluar dari kamar Dea dengan perasaan campur aduk, terutama untuk Shilla yang sempat menendang pintu kamar Dea saat mereka keluar..

***

“Gila ya tuh cewek!!” respon Alvin setelah mendengar cerita yang telah terjadi

“Awas aja dia!” Shilla masih kesal

“Udah-udah sekarang kita harus pikirin caranya gimana biar kak Rio sama Ify bisa balik lagi...

“Ya udah kita harus kasih tau kak Rio...” usul Shilla

“Gak mungkin.. Rio mana mungkin bisa percaya sama orang sebelum ada bukti yang cukup!” timpal Alvin

“Trus Ify gimana?” tanya Shilla

“Kita jangan kasih tau Ify dulu Vi, kayanya ntar malah tambah kacau karena keadaan Ify belum baik...” tambah Alvin

“Iya, tapi gue rencana mau kerumah Ify pulang ini mau jengukin dia.. mau ikut?” ajak Sivia

“Boleh...” jawab Alvin dan Shilla kompak...

***

Keadaan Ify lumayan membaik, dia memang sedikit demam tetapi dengan untungnya berprofesi sebagai dokter ia tak repot lagi harus menangani demamnya itu...

“Makasih ya guys dah dateng...” Ify tersenyum

“Lo beneran udah baikan Fy?” tanya Shilla

Ify mengangguk, “Lumayan, besok gue udah bisa kerja kok...”

“Kalo lo belum sehat gak usah dipaksain Fy...” kata Via

“Gue gak papa Vi... tenang aja gue udah tenang sekarang.. Yang jelas kan gue udah gak terikat lagi sama orang itu...” Ify tersenyum

“Udah Fy gak usah dipikirin lagi.. Gue sama Sivia sama Shilla juga gak peduliin dia...”

“Kok gitu? Dia kan sahabat kalian juga?” tanya Ify agak kaget

“Sahabat sih iya, tapi kita belain lo...” Alvin tersenyum

“Makasih ya, gue bakal berusaha buat ngeluapin orang itu...”

***

Hari ini Ify pun masuk kerja dengan cuek, ia tetap bersemangat dan kembali menjadi Ify yang dikenal orang banyak...

“Pagi....” sapa Ify kepada beberapa rekannya dan memulai bekerja, ia hanya melengos ketika beberapa kali berpapasan dengan Rio...

“Baguslah kalo Ify udah kerja lagi...” gumam Rio

Alvin yang mendengar ucapan Rio pun menatapnya sinis... “Baguslah kalo Ify udah ngelupai lo...” timpalnya...

“Udah deh Vin berenti nyalahin gue...” jawab Rio agak keras

Alvin tersenyum, “Kalo emang ada yang harus disalahin itu emang lo dokter Rio...” Alvin melengos dan pergi

Sikap Shilla dan Sivia pun tak kalah dinginnya dengan Alvin, mereka bertiga dengan sengaja memusuhi Rio dengan sikap keangkuhannya...

“Via, Shilla, Alvin udahlah gak usah diungkit-ungkit lagi...” selalu itu nasihat Ify kepada ketiga temannya...

“Kita cuma mau kasih pelajaran aja kok Fy...” kata Shilla

“Ya tapi kalo kalian gini terus gue nya malah keinget terus...”

“Hehehe, iya deh maaf gak lagi...” jawab Alvin, “Udah ya gue nganterin Shilla dulu...”

Alvin pun pergi sebentar mengantarkan kekasihnya..

Ify tampak memikirkan sesuatu...

“Lo kenapa Fy?” tanya Via

“Gak papa, gue kesana dulu ya, ada tugas...” jawab Ify singkat, ia sengaja tidak memberitahu Sivia kalau ia harus kekamar Dea sekarang untuk mengantarkan obat-obatan...

“Kenapa lagi harus gue yang kekamar cewek itu...” gumam Ify

***

Dea terlihat sedang memainkan handphonenya, Ify masuk dengan cuek dan meletakkan obat-obatan itu... Ia ingin segera keluar...

“Tunggu...” ucap Dea

Langkah Ify pun terhenti dan menoleh ke gadis itu...

Dea tersenyum sinis lalu menatap Ify

“Kenapa?” tanya Ify cuek

“Gak papa dokter Ify... Gue cuma mau kasih tau kalo gue sama Rio... mantan lo itu... Gue sama dia udah jadian...”

Ify terpaku mendengar sebaris kalimat yang diucapkan Dea dengan jelas itu, ia menatap gadis itu tajam, matanya sedikit berkaca-kaca...

“Ya... gue jadian sama dia, jadi gue harap lo gak nyesel sama keputusan lo mutusin dia, walaupun gue tau sih kalo lo masih cinta sama dia....”

“Maksud lo apa sih ngomong gitu?” air mata Ify menetes juga..

“Kurang jelas apa? Gue sama Rio udah jadian....” Dea sudah menatap Ify dekat sekarang

“Lo gak berhak ngomong kaya gitu didepan gue...”

“Kenapa? Lo cemburu? Salah siapa coba.. Lo sendiri kan yang ngelepasin cowok se-perfect Rio? Lo emang bodoh! Cewek bodoh!”

PLAKK! Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Dea...

“Ify!!!” seseorang yang baru masuk ke kamar itu pun terkejut...

“Dokter!! Aku ditampar...” adu Dea kepada Rio yang baru saja melihat dengan mata kepala sendiri apa yang barusan dilakukan Ify

“Lo apa-apan sih Fy?!” tanya Rio...

“Yah.. lo liat sendiri kan apa yang gue lakuin barusan... Itu balesan buat wanita busuk ini!” bentak Ify

Dea berlagak akting kesakitan didepan Rio dengan memegangi pipinya...

“Ify lo itu dokter! Dan kalo gue mau gue udah bisa kasih lo SP sekarang!” timpal Rio

Ify menarik nafas panjang, menyeka air matanya dan memberanikan diri menatap Rio...

“Kalo lo mau ngasih gue SP bahkan lo mau pecat gue, gue terima, dan kita liat siapa yang bakal nyesel nantinya!!” Ify keluar dari ruangan itu dengan tegas dan sedikit membanting pintu...

Gadis itu berlari dengan masih menangis, dengan cepat ia kembali keruangannya sebelum ada orang lain yang melihat dirinya...

***
Diruangannya Ify melampiaskan semua amarahnya, dia berusaha menenangkan diri dan siap apabila ancaman Rio benar terjadi...

Berita antara Ify dan Dea cepat sekali sampai ke telinga Sivia, sahabatnya itu langsung mengunjungi Ify...

“Ify...” Sivia dengan cepat memeluk sahabatnya itu...

“Lo gak papa kan?”

Ify menghapus air matanya dan mengangguk, “Udah Vi gue gak papa...”

“Gue udah tau semuanya, kak Rio yang ngomong, emang lo kenapa sama cewek jelek itu?”

Ify menceritakan semua kejadian yang sebenarnya, bagaimana hinaan kasar Dea kepada dirinya dan membuat Sivia ikut marah-marah...

“Kurang ajar! Udah Fy lo tenang aja, gue yang bakal kasih dia pelajaran!” Sivia tampak berani

“Udah Via gak papa, gue terima kok. Dia pasti bakal kena batunya...”

“Gue gak rela dia nge hina sahabat gue Fy... Gue bakal segera kasih tau Alvin sama Shilla, lo tenang aja Fy bakal mampus tuh cewek...”

***

Dea tampak sangat merdeka rencananya berhasil, ia telah menghina Ify habis-habisan hari ini dan citra Ify pun sudah buruk dimata Rio...

“Itu cewek beneran begonya deh! Percaya lagi gue udah jadian sama Rio, tapi bentar lagi juga gue bakal beneran jadian sama Rio... Liat aja nanti, apalagi dua cewek aneh kemaren itu bakal malu dia depan gue!!”

Shilla yang sedang bersama Alvin dan Sivia mendengar kata-kata Dea langsung terkejut, dan mereka pun tahu apa yang harus mereka lakukan. Satu-satunya cara adalah Rio harus tau ulah Dea yang sebenarnya...

“Gak bisa dibiarin lagi...” kata Alvin saat mereka bertiga menuju keruangan Rio

Tampak Rio sedang sibuk dengan pekerjaannya... Ketiga orang itu tanpa mengetuk pintu lagi langsung menerobos masuk

“Heh?! Lo bertiga gak punya sopan ya!” tegur Rio

“Yo sekarang mending lo segera ke kamar si Dea...” Alvin

“Ngapain? Ada apa sih?” Rio bingung

“Kak Rio pasti gak percaya apa yang baru kita denger dari kamar itu.. Dea, cewek yang mungkin bakal gantiin Ify dihati lo itu jahat kak! Dia yang udah ngehina Ify sampe akhirnya Ify nampar dia!” jelas Sivia

“Dan dia berlagak akting di depan lo!” tambah Shilla

“Kalo lo gak percaya buruan ikut kita dan tinggalin pekerjaan lo!” ajak Alvin kasar

“Tapi...tapi...” Rio masih ragu

“Yo! Gue tau lo masih sayang sama Ify, buruan!” paksa Alvin yang menarik tangan Rio

Akhirnya mereka berempat menuju kamar Dea, dengan sembunyi-sembunyi mereka mengintip apa yang sedang dilakukan Dea

“Rioo... Rioo... Bentar lagi lo akan jatuh ketangan gue, dan buat lo Ify lo bakal segera keluar dari tempat ini!”

Rio tersentak mendengarkan kalimat barusan..

“Rencana gue besok... Liat aja, gue pasti bikin Ify tambah disalah-salahin sama Rio...”

“Kurang ajar nih cewek...” gumam Rio...

“Tunggu apa lagi Yo!” timpal Alvin

“Lo bertiga tunggu ditaman, kalo bisa panggil Ify, gue mau sandiwarain Dea dulu...

TOK..TOKK...

Rio masuk ke kamar itu dan terlihat Dea salah tingkah..

“Hai De...” sapa Rio, “Lagi ngapain?”

“Nggak papa kok, aku lagi istirahat aja, pipiku masih sakit...”

“Oh gitu, ya udah lain kali hati-hati ya...”

“Iya aku bakal hati-hati sama cewek itu...” Dea menunjukkan senyum manisnya...

“Ehm... bukan itu maksud gue...”

“Jadi?”

“Maksud gue lo harus hati-hati sama sikap lo, dan jangan karena lo mau cinta gue lo ngelakuin yang gak-gak sama orang... Kalo gue boleh tau, apa rencana lo besok? Lo mau bikin gue nyalah-nyalahin Ify dan beneran kasih SP ke dia?”

Dea membelalakan matanya...

“Aku gak ngerti maksud dokter apa?” gadis itu masih berpura-pura polos

“Ikut gue...” ajak Rio

Dea mengikuti Rio pergi ke taman yang telah dijanjikan sebelumnya, wajahnya ketakutan

***

Sampailah mereka disana sudah ada Alvin, Shilla, Sivia dan Ify...

“Kok aku dibawa kesini?” tanya Dea

“Masih nanya lo?! Heh Dea, gue udah tau semuanya!!” bentak Rio mulai

“Hah? Lo... lo tau... maksudnya?”

“Niat buruk lo ke Ify, dan kejadian kemaren, gue udah tau yang sebenernya...”

“Tunggu, dokter pasti tau dari mereka kan? Mereka kan yang bilang ke dokter... Mereka udah fitnah aku!” akting Dea

PLAKK!! Tiga tamparan sudah Dea terima selama di rumah sakit ini, Shilla, Ify, dan kini Rio

“Lo nyalahin sahabat gue? Iya?!! Gue liat dan denger sendiri rencana lo De!!!!!!!”

Dea mulai menangis, ia tampak sangat kebingungan...

“Dan lo tau betapa menyesalnya gue kenal lo!!” tangan Rio kembali ingin mendarat di pipi Dea, tapi niat itu dicegah dengan Ify yang telah menghalangi Rio untuk menampar Dea...

Ify menatap gadis malang itu dan PLAKK!! Satu tamparan Ify keras kali ini di pipi Dea... Gadis itu meringis...

“Puas lo sekarang? Lo puas kan?!!” bentak Ify, “Lo yang udah bikin hubungan gue sama kak Rio hancur... Gue kira lo baik De, ternyata lo busuk!!!”

“Dan jangan lo harap gue bakal jadian sama lo!” tambah Rio

“Udah-udah Fy, Yo.. sekarang semua udah jelas, gak perlu lama-lama diperpanjang, yang penting nih cewek udah tau dan udah kena...” Alvin menengahi

“Dea, mendingan sekarang lo segera pergi dari rumah sakit ini karena lo udah kalah...” timpal Shilla

Dea pun berusaha berdiri dan menghapus air matanya...

“Mau ngomong apa lagi lo?” tanya Sivia

“Gue... gue emang salah... gue bakal segera pergi dari sini dan gue janji gue gak bakal ganggu kalian lagi... Lo semua mau maafin gue?” Dea lemah...

“Asalkan lo gak ngulangin semua perbuatan lo... bukan cuma sama gue tapi sama semua pasangan di dunia...” jawab Ify

“Gue janji...” Dea segera pergi dari taman itu..

***

Kejadian hari ini tak terasa begitu cepat, sampai akhirnya jam telah menunjukkan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan...

“Ify...” panggil Rio saat Ify berjalan untuk pulang... Disana Rio bersama ketiga lainnya

“Gue mau ngomong...” Rio takut-takut...

“Ehm...” ucap Shilla, Sivia, dan Alvin kompak..

“Sebelumnya gue mau minta maaf banget, gue kaya jadi orang yang bersalah banget sekarang.. Gue udah tau semua dan ngerti banget tentang perasaan lo selama ini...”

Ify tersenyum, “Ya, gue juga udah maafin lo kak, udahlah gak ada yang perlu dipermasalahin lagi udah kelar semuanya...”

“Tapi Fy... gue... gue mau...” Rio menggaruk-garuk keningnya...

“Kenapa?”

“Lo mau balikan lagi sama gue? Gue tau sekarang arti kata egois itu apa, dan gue emang beneran jadi orang egois selama ini, gue janji bakal ngerubah sifat gue itu... Lo mau kan?” jelas Rio

Ify hanya tersenyum menatap Rio, “Kak Rio... janji ya gak bakal kaya gitu lagi?”

Rio mengangguk cepat...

Ify langsung memeluk kekasihnya itu, air matanya menetes, Rio sedikir terkejut dan membalas pelukan Ify...

“Makasih ya Fy...” bisik Rio, “Jadi kita gak end nih?”

Ify tersenyum jahil, “Lo...Gue... Nggak bakalan END!”

Sivia, Shilla dan Alvin pun tersenyum melihat pemandangan itu dan tertawa... 

1 komentar:

Rabu, 20 Juli 2011

Lo... Gue... END! Part 2 (END)

Putus nya Ify dan Rio membuat keadaan di rumah sakit sedikit aneh, janggal dan tak seperti biasanya, hubungan tak sehat bukan hanya ditunjukkan oleh keduanya, saat ini seolah-olah Rio seperti anak yang dimusuhi oleh teman-teman sekelompoknya...

Sivia bahkan Alvin pun bersikap dingin kepada Rio, wajar saja karena sikap Rio yang sangat tidak mementingkan perempuan yang sudah lama menjadi kekasihnya...

“Ify hari ini gak masuk?” tanya Rio pada Sivia yang sedang sibuk di laboratorium

“Ya...” jawab Via singkat

“Kenapa?”

“Masih bisa kak Rio tanya kenapa?” hanya kalimat itu yang diucapkan Sivia dan dia meninggalkan Rio

Rio hanya bisa bergeleng-geleng lalu dia pun ikut keluar labor..

Pria itu menemui sahabat nya yang lain yang tampak sedang bersama seorang wanita, tak lain dan tak bukan adalah Alvin

“Vin...” sapa Rio

Alvin dan Shilla menatap Rio sinis...

“Oke gue tau kalian semua mungkin marah ke gue, tapi yang kemaren emang keputusan bulat gue...” jelas Rio

“Kak Rio maaf ya, tapi menurut gue lo emang jahat lo belum ngerti gimana sakitnya hati perempuan!” timbas Shilla

“Udah-udah Shill... Biarin aja dan kita liat nanti apa yang bisa Rio perbuat tanpa Ify...” potong Alvin lalu keduanya pergi dari hadapan Rio

Rio tampak kesal, ditendangnya kotak sampah yang ada didekatnya. Ia pun masih bingung dengan keputusan itu, keputusannya memilih meninggalkan Ify.. ‘Rasa gue ke Ify emang udah pudar...’ batin Rio

***

“Dokter Rio kenapa?” tanya Dea saat Rio sedang mengunjunginya

“Nggak papa kok De...” jawab Rio singkat dan berusaha tersenyum

“Nggak mau cerita?”

Rio menggeleng, ia sangat tidak mau Dea mengetahui yang sebenarnya, walaupun sebenarnya entah gadis itu mengetahui secara detail atau tidak..

“Ya udah deh kalo gak mau cerita...” Dea terlihat sok manis didepan Rio

***

“Apa kita bilangin aja tuh cewek?” tanya Shilla

“Gue juga mikir gitu Shill, gila aja Ify sampe gak masuk gini...” respon Sivia positif..

“Yuk!” Shilla dan Sivia akhirnya menuju kamar gadis yang telah mematahkan hati sahabat mereka...

Untung Rio sedang tidak bersama Dea saat itu... Mereka berdua akhirnyamasuk ke kamar tersebut...

“Hei... kamu yang namanya Dea?” tanya Sivia berusaha sopan..

“Iya dokter...”

“Udahlah Vi gak usah basa-basi...” Shilla dengan gaya tomboynya pun langsung menutup pintu dan duduk didepan Dea..

“Lo nyadar gak sih apa yang lo lakuin?” tanya Shilla spontan

“Eh.. apanya?” Dea tampak bingung

“Lo kan yang deket-deketin Rio?” balas Via

“Rio? Dokter Rio?”

“Iya, dan gak usah belagak bego deh lo! Lo tau gak Rio itu udah punya pacar!!!” bentak Shilla

Dea membelalakan matanya menatap dua gadis dihadapannya seolah ingin memberi perlawanan...

“Kok jadi nyalahin gue?!!” balas Dea

“Dan lo tau siapa pacar Rio? Sahabat gue, Ify!!!” Sivia ikut membentak

“Oh... jadi dokter Ify itu pacarnya dokter Rio...” Dea mulai sinis

“Iya! Dan gara-gara lo mereka berdua putus!!” Shilla

Dea tersenyum, menampakkan sosok dibalik kepolosannya... Tampak sudah wajah busuk gadis itu... “Asal lo berdua tau ya, yang ngedeketin gue itu Rio yah mungkin Ify nya aja kali yang kurang perhatian, selingkuh kali dia...”

Shilla hampir melayangkan tamparannya ke Dea tapi Sivia langsung mencegahnya, ia tak mau citra rumah sakit akan rusak karena kejadian ini...

“Kurang ajar banget lo! Lo kira lo siapa? Dan perlu lo tau kita gak bakal ngebiarin lo sama Rio!” timpal Sivia

“Ternyata ada ya pasien yang ngaku pasien, jangan-jangan lo pura-pura sakit!!” Shilla

“Eh lo berdua! Keluar dari sini sekarang!!”

Satu tamparan akhirnya mendarat ke pipi Dea dari tangan Shilla...

Dea yang ingin membalas pun tidak berhasil karena Shilla yang notabene lebih pemberani..

“Awas ya lo tunggu pembalasan gue! Dan satu lagi, Rio bakal jatuh ketangan gue... Dea!” ujarnya sinis sambil menunjuk-nunjuk Shilla dan Sivia...

Kedua sahabat itu keluar dari kamar Dea dengan perasaan campur aduk, terutama untuk Shilla yang sempat menendang pintu kamar Dea saat mereka keluar..

***

“Gila ya tuh cewek!!” respon Alvin setelah mendengar cerita yang telah terjadi

“Awas aja dia!” Shilla masih kesal

“Udah-udah sekarang kita harus pikirin caranya gimana biar kak Rio sama Ify bisa balik lagi...

“Ya udah kita harus kasih tau kak Rio...” usul Shilla

“Gak mungkin.. Rio mana mungkin bisa percaya sama orang sebelum ada bukti yang cukup!” timpal Alvin

“Trus Ify gimana?” tanya Shilla

“Kita jangan kasih tau Ify dulu Vi, kayanya ntar malah tambah kacau karena keadaan Ify belum baik...” tambah Alvin

“Iya, tapi gue rencana mau kerumah Ify pulang ini mau jengukin dia.. mau ikut?” ajak Sivia

“Boleh...” jawab Alvin dan Shilla kompak...

***

Keadaan Ify lumayan membaik, dia memang sedikit demam tetapi dengan untungnya berprofesi sebagai dokter ia tak repot lagi harus menangani demamnya itu...

“Makasih ya guys dah dateng...” Ify tersenyum

“Lo beneran udah baikan Fy?” tanya Shilla

Ify mengangguk, “Lumayan, besok gue udah bisa kerja kok...”

“Kalo lo belum sehat gak usah dipaksain Fy...” kata Via

“Gue gak papa Vi... tenang aja gue udah tenang sekarang.. Yang jelas kan gue udah gak terikat lagi sama orang itu...” Ify tersenyum

“Udah Fy gak usah dipikirin lagi.. Gue sama Sivia sama Shilla juga gak peduliin dia...”

“Kok gitu? Dia kan sahabat kalian juga?” tanya Ify agak kaget

“Sahabat sih iya, tapi kita belain lo...” Alvin tersenyum

“Makasih ya, gue bakal berusaha buat ngeluapin orang itu...”

***

Hari ini Ify pun masuk kerja dengan cuek, ia tetap bersemangat dan kembali menjadi Ify yang dikenal orang banyak...

“Pagi....” sapa Ify kepada beberapa rekannya dan memulai bekerja, ia hanya melengos ketika beberapa kali berpapasan dengan Rio...

“Baguslah kalo Ify udah kerja lagi...” gumam Rio

Alvin yang mendengar ucapan Rio pun menatapnya sinis... “Baguslah kalo Ify udah ngelupai lo...” timpalnya...

“Udah deh Vin berenti nyalahin gue...” jawab Rio agak keras

Alvin tersenyum, “Kalo emang ada yang harus disalahin itu emang lo dokter Rio...” Alvin melengos dan pergi

Sikap Shilla dan Sivia pun tak kalah dinginnya dengan Alvin, mereka bertiga dengan sengaja memusuhi Rio dengan sikap keangkuhannya...

“Via, Shilla, Alvin udahlah gak usah diungkit-ungkit lagi...” selalu itu nasihat Ify kepada ketiga temannya...

“Kita cuma mau kasih pelajaran aja kok Fy...” kata Shilla

“Ya tapi kalo kalian gini terus gue nya malah keinget terus...”

“Hehehe, iya deh maaf gak lagi...” jawab Alvin, “Udah ya gue nganterin Shilla dulu...”

Alvin pun pergi sebentar mengantarkan kekasihnya..

Ify tampak memikirkan sesuatu...

“Lo kenapa Fy?” tanya Via

“Gak papa, gue kesana dulu ya, ada tugas...” jawab Ify singkat, ia sengaja tidak memberitahu Sivia kalau ia harus kekamar Dea sekarang untuk mengantarkan obat-obatan...

“Kenapa lagi harus gue yang kekamar cewek itu...” gumam Ify

***

Dea terlihat sedang memainkan handphonenya, Ify masuk dengan cuek dan meletakkan obat-obatan itu... Ia ingin segera keluar...

“Tunggu...” ucap Dea

Langkah Ify pun terhenti dan menoleh ke gadis itu...

Dea tersenyum sinis lalu menatap Ify

“Kenapa?” tanya Ify cuek

“Gak papa dokter Ify... Gue cuma mau kasih tau kalo gue sama Rio... mantan lo itu... Gue sama dia udah jadian...”

Ify terpaku mendengar sebaris kalimat yang diucapkan Dea dengan jelas itu, ia menatap gadis itu tajam, matanya sedikit berkaca-kaca...

“Ya... gue jadian sama dia, jadi gue harap lo gak nyesel sama keputusan lo mutusin dia, walaupun gue tau sih kalo lo masih cinta sama dia....”

“Maksud lo apa sih ngomong gitu?” air mata Ify menetes juga..

“Kurang jelas apa? Gue sama Rio udah jadian....” Dea sudah menatap Ify dekat sekarang

“Lo gak berhak ngomong kaya gitu didepan gue...”

“Kenapa? Lo cemburu? Salah siapa coba.. Lo sendiri kan yang ngelepasin cowok se-perfect Rio? Lo emang bodoh! Cewek bodoh!”

PLAKK! Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Dea...

“Ify!!!” seseorang yang baru masuk ke kamar itu pun terkejut...

“Dokter!! Aku ditampar...” adu Dea kepada Rio yang baru saja melihat dengan mata kepala sendiri apa yang barusan dilakukan Ify

“Lo apa-apan sih Fy?!” tanya Rio...

“Yah.. lo liat sendiri kan apa yang gue lakuin barusan... Itu balesan buat wanita busuk ini!” bentak Ify

Dea berlagak akting kesakitan didepan Rio dengan memegangi pipinya...

“Ify lo itu dokter! Dan kalo gue mau gue udah bisa kasih lo SP sekarang!” timpal Rio

Ify menarik nafas panjang, menyeka air matanya dan memberanikan diri menatap Rio...

“Kalo lo mau ngasih gue SP bahkan lo mau pecat gue, gue terima, dan kita liat siapa yang bakal nyesel nantinya!!” Ify keluar dari ruangan itu dengan tegas dan sedikit membanting pintu...

Gadis itu berlari dengan masih menangis, dengan cepat ia kembali keruangannya sebelum ada orang lain yang melihat dirinya...

***
Diruangannya Ify melampiaskan semua amarahnya, dia berusaha menenangkan diri dan siap apabila ancaman Rio benar terjadi...

Berita antara Ify dan Dea cepat sekali sampai ke telinga Sivia, sahabatnya itu langsung mengunjungi Ify...

“Ify...” Sivia dengan cepat memeluk sahabatnya itu...

“Lo gak papa kan?”

Ify menghapus air matanya dan mengangguk, “Udah Vi gue gak papa...”

“Gue udah tau semuanya, kak Rio yang ngomong, emang lo kenapa sama cewek jelek itu?”

Ify menceritakan semua kejadian yang sebenarnya, bagaimana hinaan kasar Dea kepada dirinya dan membuat Sivia ikut marah-marah...

“Kurang ajar! Udah Fy lo tenang aja, gue yang bakal kasih dia pelajaran!” Sivia tampak berani

“Udah Via gak papa, gue terima kok. Dia pasti bakal kena batunya...”

“Gue gak rela dia nge hina sahabat gue Fy... Gue bakal segera kasih tau Alvin sama Shilla, lo tenang aja Fy bakal mampus tuh cewek...”

***

Dea tampak sangat merdeka rencananya berhasil, ia telah menghina Ify habis-habisan hari ini dan citra Ify pun sudah buruk dimata Rio...

“Itu cewek beneran begonya deh! Percaya lagi gue udah jadian sama Rio, tapi bentar lagi juga gue bakal beneran jadian sama Rio... Liat aja nanti, apalagi dua cewek aneh kemaren itu bakal malu dia depan gue!!”

Shilla yang sedang bersama Alvin dan Sivia mendengar kata-kata Dea langsung terkejut, dan mereka pun tahu apa yang harus mereka lakukan. Satu-satunya cara adalah Rio harus tau ulah Dea yang sebenarnya...

“Gak bisa dibiarin lagi...” kata Alvin saat mereka bertiga menuju keruangan Rio

Tampak Rio sedang sibuk dengan pekerjaannya... Ketiga orang itu tanpa mengetuk pintu lagi langsung menerobos masuk

“Heh?! Lo bertiga gak punya sopan ya!” tegur Rio

“Yo sekarang mending lo segera ke kamar si Dea...” Alvin

“Ngapain? Ada apa sih?” Rio bingung

“Kak Rio pasti gak percaya apa yang baru kita denger dari kamar itu.. Dea, cewek yang mungkin bakal gantiin Ify dihati lo itu jahat kak! Dia yang udah ngehina Ify sampe akhirnya Ify nampar dia!” jelas Sivia

“Dan dia berlagak akting di depan lo!” tambah Shilla

“Kalo lo gak percaya buruan ikut kita dan tinggalin pekerjaan lo!” ajak Alvin kasar

“Tapi...tapi...” Rio masih ragu

“Yo! Gue tau lo masih sayang sama Ify, buruan!” paksa Alvin yang menarik tangan Rio

Akhirnya mereka berempat menuju kamar Dea, dengan sembunyi-sembunyi mereka mengintip apa yang sedang dilakukan Dea

“Rioo... Rioo... Bentar lagi lo akan jatuh ketangan gue, dan buat lo Ify lo bakal segera keluar dari tempat ini!”

Rio tersentak mendengarkan kalimat barusan..

“Rencana gue besok... Liat aja, gue pasti bikin Ify tambah disalah-salahin sama Rio...”

“Kurang ajar nih cewek...” gumam Rio...

“Tunggu apa lagi Yo!” timpal Alvin

“Lo bertiga tunggu ditaman, kalo bisa panggil Ify, gue mau sandiwarain Dea dulu...

TOK..TOKK...

Rio masuk ke kamar itu dan terlihat Dea salah tingkah..

“Hai De...” sapa Rio, “Lagi ngapain?”

“Nggak papa kok, aku lagi istirahat aja, pipiku masih sakit...”

“Oh gitu, ya udah lain kali hati-hati ya...”

“Iya aku bakal hati-hati sama cewek itu...” Dea menunjukkan senyum manisnya...

“Ehm... bukan itu maksud gue...”

“Jadi?”

“Maksud gue lo harus hati-hati sama sikap lo, dan jangan karena lo mau cinta gue lo ngelakuin yang gak-gak sama orang... Kalo gue boleh tau, apa rencana lo besok? Lo mau bikin gue nyalah-nyalahin Ify dan beneran kasih SP ke dia?”

Dea membelalakan matanya...

“Aku gak ngerti maksud dokter apa?” gadis itu masih berpura-pura polos

“Ikut gue...” ajak Rio

Dea mengikuti Rio pergi ke taman yang telah dijanjikan sebelumnya, wajahnya ketakutan

***

Sampailah mereka disana sudah ada Alvin, Shilla, Sivia dan Ify...

“Kok aku dibawa kesini?” tanya Dea

“Masih nanya lo?! Heh Dea, gue udah tau semuanya!!” bentak Rio mulai

“Hah? Lo... lo tau... maksudnya?”

“Niat buruk lo ke Ify, dan kejadian kemaren, gue udah tau yang sebenernya...”

“Tunggu, dokter pasti tau dari mereka kan? Mereka kan yang bilang ke dokter... Mereka udah fitnah aku!” akting Dea

PLAKK!! Tiga tamparan sudah Dea terima selama di rumah sakit ini, Shilla, Ify, dan kini Rio

“Lo nyalahin sahabat gue? Iya?!! Gue liat dan denger sendiri rencana lo De!!!!!!!”

Dea mulai menangis, ia tampak sangat kebingungan...

“Dan lo tau betapa menyesalnya gue kenal lo!!” tangan Rio kembali ingin mendarat di pipi Dea, tapi niat itu dicegah dengan Ify yang telah menghalangi Rio untuk menampar Dea...

Ify menatap gadis malang itu dan PLAKK!! Satu tamparan Ify keras kali ini di pipi Dea... Gadis itu meringis...

“Puas lo sekarang? Lo puas kan?!!” bentak Ify, “Lo yang udah bikin hubungan gue sama kak Rio hancur... Gue kira lo baik De, ternyata lo busuk!!!”

“Dan jangan lo harap gue bakal jadian sama lo!” tambah Rio

“Udah-udah Fy, Yo.. sekarang semua udah jelas, gak perlu lama-lama diperpanjang, yang penting nih cewek udah tau dan udah kena...” Alvin menengahi

“Dea, mendingan sekarang lo segera pergi dari rumah sakit ini karena lo udah kalah...” timpal Shilla

Dea pun berusaha berdiri dan menghapus air matanya...

“Mau ngomong apa lagi lo?” tanya Sivia

“Gue... gue emang salah... gue bakal segera pergi dari sini dan gue janji gue gak bakal ganggu kalian lagi... Lo semua mau maafin gue?” Dea lemah...

“Asalkan lo gak ngulangin semua perbuatan lo... bukan cuma sama gue tapi sama semua pasangan di dunia...” jawab Ify

“Gue janji...” Dea segera pergi dari taman itu..

***

Kejadian hari ini tak terasa begitu cepat, sampai akhirnya jam telah menunjukkan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan...

“Ify...” panggil Rio saat Ify berjalan untuk pulang... Disana Rio bersama ketiga lainnya

“Gue mau ngomong...” Rio takut-takut...

“Ehm...” ucap Shilla, Sivia, dan Alvin kompak..

“Sebelumnya gue mau minta maaf banget, gue kaya jadi orang yang bersalah banget sekarang.. Gue udah tau semua dan ngerti banget tentang perasaan lo selama ini...”

Ify tersenyum, “Ya, gue juga udah maafin lo kak, udahlah gak ada yang perlu dipermasalahin lagi udah kelar semuanya...”

“Tapi Fy... gue... gue mau...” Rio menggaruk-garuk keningnya...

“Kenapa?”

“Lo mau balikan lagi sama gue? Gue tau sekarang arti kata egois itu apa, dan gue emang beneran jadi orang egois selama ini, gue janji bakal ngerubah sifat gue itu... Lo mau kan?” jelas Rio

Ify hanya tersenyum menatap Rio, “Kak Rio... janji ya gak bakal kaya gitu lagi?”

Rio mengangguk cepat...

Ify langsung memeluk kekasihnya itu, air matanya menetes, Rio sedikir terkejut dan membalas pelukan Ify...

“Makasih ya Fy...” bisik Rio, “Jadi kita gak end nih?”

Ify tersenyum jahil, “Lo...Gue... Nggak bakalan END!”

Sivia, Shilla dan Alvin pun tersenyum melihat pemandangan itu dan tertawa... 

1 komentar: