Senin, 26 Agustus 2013

Selena Gomez - The Way I Loved You

Everything's cool, yeah.It's all gonna be okay, yeah.And I know maybe I'll even laugh aboutit someday, but not today, no.Cause I don't feel so good, I'm tangledup inside. My heart is on my sleeve. Tomorrow is a mystery to me.
Chorus:And it might be wonderful.It might be magical.It might be everythingI've waited for, a miracle.Oh, but even if I fall in love again with someone new.It could never be the wayI loved you.
Letting you go, ismaking me feel so cold, yeah.And I've been trying tomake believe it doesn't hurt.But that makes it worse, yeah.See I'm a wreck inside,my tounge is tied,and my whole body feels so weak. The future may be all I really need.
Chorus
Verse(3)Like a first love,My one and only true love,Wasn't it written all over my face?I loved you like you loved me,Like something pure and holy,Like something that could never be replaced
And it was wonderful,It was magical,It was everything I've waited for,A miracleAnd if I should ever fall in love againwith someone new,(Ohh,)
It could never be the way,No it will never be the wayI loved you

Selasa, 11 Juni 2013

Dear Songs (You)

Setelah kejadian itu, kudapati beberapa hal dalam hidupku. Aku tak tahu mengapa beberapa hal yang menurutku janggal itu terjadi...

Tahun lalu disuatu tempat aku tak pernah merasakan apa-apa saat berpapasan, ataupun berada di dalam suatu tempat dengan pria itu. Aku menyadari kehadirannya, aku tahu namanya tapi kami tidak pernah bertegur sapa sehingga dia mana tahu denganku, hanya menyebutku sebagai orang biasa yang mungkin berbeda dengannya dan teman-temannya.

Tapi semua itu berubah...

***

The day we met..
Frozen, I held my breath
Right from the start
Knew that I found a home
For my heart beats fast
Colours and promises..

(Christina Perri ft. Steve Kazee - A Thousand Years)

Aku terkejut ketika pria itu untuk pertama kali menegurku tanpa berkenalan, dia hanya menegur sekilas kukira, namun ternyata tidak! Dia berulang-ulang mendatangiku dan membuat aku gugup, aku hanya menunduk tak berani menolehnya apalagi saat pertama kali ku dengar dia menyebut namaku...

Dan yang paling kuherankan dia sempat duduk didepanku. Sebentar tapi terasa cukup lama untukku.. Tak lama ia melakukannya lagi, menyebut namaku dihadapan orang banyak... yang membuatku hanya diam dan tersenyum kecil...

***

Kejadian itu berulang-ulang kuingat seakan tak bisa keluar dari dalam otakku. Aku cukup kesal dengan diriku...

Apa aku jatuh cinta?

Aku tak kuasa menjawab pertanyaan itu karena ketakutanku, aku takut perasaan ini hanya senang semata dan tidak akan bertahan lama...

Am I crazy or falling in love?
Is it really just another crush?
Do you catch a breath
When I look at you?
Are you holding back
Like the way I do?
'Cause I'm trying, trying to walk away
But I know this crush ain't going away
Going away

(David Archuleta - Crush)

Aku ingin menemuinya lagi, aku ingin melihat apakah perasaanku ini masih sama saat kami bertemu nanti? Aku merindukannya, aku ingin melihat senyumnya, aku ingin tahu apakah dia mengingat ku?

Mungkin aku berlebihan tapi inilah yang kurasakan... Aku tak pernah merasakan ini sebelumnya. Menyukai orang aku pernah, tapi untuk perasaan yang satu ini ku anggap berbeda, beberapa kali aku ragu karena mungkin perasaan ini akan hilang nantinya seiring berjalannya waktu...

Tapi aku salah...

You lift my feet off the ground
Spin me around
You make me crazier, crazier
Feels like I'm falling and I...
I'm lost in your eyes
You make me crazier,
Crazier, crazier..

(Taylor Swift - Crazier)

***

Pernah kami mengobrol walau kami tak bertemu, mengobrol seolah-olah kami sudah sangat akrab. Tentu saja karena aku penasaran dan akulah yang memulai duluan obrolan itu, singkat tapi bermakna bagiku dan aku sangat gembira ketika pria itu merespon dengan baik. Sebisa mungkin aku tetap memanjangkan tali percakapan untuk lebih lama, tapi aku tahu mungkin dia sibuk sehingga percapakan itu terputuskan juga akhirnya dan aku kecewa...

Begitu banyak bintang
Seperti pertanyaanku
Tentang kamu...

Bagaimana bila akhirnya ku cinta kau?
Dari kekuranganmu hingga lebihmu
Bagaimana bila semua benar terjadi
Mungkin inilah yang terindah..

(Bunga Citra Lestari - Tentang Kamu)

Lagu itu mendarah daging didiriku, sama persis dengan keadaanku sekarang kala itu, kudengar berulang-ulang melalui mp3 player ketika pulang sekolah dan sampai kerumah pun kudengar kembali melalu laptop... Betapa terkejutnya ketika ku lihat pria itu kembali menegurku dan kegalauanku berubah menjadi kesenangan...

Setelah kejadian itu kami mengobrol banyak dan tidak hanya sekali, namun terdapat sekali lagi dan mungkin itu terakhir...

Aku pikir itu yang terakhir karena tidak ada lagi percakapan tersambung setelahnya..

Huft....

So I lay my head back down.
And I lift my hands and pray
To be only yours, I pray, to be only yours
I know now, you're my only hope...

(Mandy Moore - Only Hope)

Aku hanya berdoa dan berharap Tuhan akan membukakan jalan atas pertanyaan-pertanyaan yang terus meliputiku..

***

Kami bertemu.

Aku melihatnya lagi dirinya dihadapanku, sikap ku biasa begitu juga dengannya tapi dari sikap itu aku senang, melihatnya saja aku sudah senang sekali...

Pernah aku berprinsip jika pertemuan kami mendatangkan kebahagian bagiku, aku yakin dan tak bisa lari lagi...

Aku jatuh cinta...

Walau hanya dalam hati
Ku nyatakan dengarkanlah..

Sungguh hati ini tak mampu ungkapkan
Semua rasa yang lama terpendam di dada
Hanya kamu membuatku
Merasakan cinta yang sempurna..

(Raisa - Cinta Sempurna)

Dalam pertemuan kami bertegur sapa selayaknya orang lain, selayaknya teman... Bagaikan gadis lain yang sedang jatuh cinta aku selalu menanti saat-saat bertemu, saat dimana aku bersemangat dan merasa senang sekali..........

I’ll stand forever wondering if you knew...
I was enchanted to meet you..

(Taylor Swift - Enchanted)

Andai saja ia tahu lagu-lagu apa yang sering kudengarkan, dan mungkin ia bisa tahu makna lagu-lagu yang telah kutulis liriknya ini...

Gila! Mungkin itulah diriku, aku tak pernah berhasil untuk berhenti memikirkannya, sampai-sampai aku berkhayal tanpa memikirkan akibatnya...

Everywhere I go he's always on my mind and..
I'm going crazy about him lately
And I can't help myself from how my heart is racing

(Miley Cyrus - He Could Be The One)

Dalam khayalan ada doa yang terselip, itu yang aku lakukan berhari-hari, aku tahu bahwa aku akan sakit hati apabila khayalan indahku tidak akan terjadi nantinya. Akan tetapi aku hanya membuat diriku bahagia dengan cara yang sederhana. Apakah itu salah?

***

Terdengar sebuah lagu lagi yang menggambarkan perasaanku, namun aku kecewa dengan lirik dari lagu itu yang membuatku tersadar bahwa aku hanya bisa bermimpi...

Kau jauh…
Mengapa terasa begitu jauh
Padahal kau ada di depanku
Tersenyum kepadaku
Tapi tetap terasa jauh...

(Afgan - Jauh)

Persis!

Kuhayati lirik lagu itu dan tak kuasa kutahan bendungan air mata ini yang akhirnya membasahi pipiku...

Aku pikir aku harus berhenti berkhayal dan harus sadar bahwa hubungan kami tidak akan lebih lagi. Sakit rasanya tapi itu lebih baik, dan mungkin pria yang ku maksud sudah memiliki seseorang yang menunggunya, atau mungkin ia sedang jatuh cinta dengan gadis lain?

Kemungkinan itu pasti ada. Tapi setelah kupikir lagi, kemungkinan bagi diriku juga ada bukan?

Aku cukup tenang...

***

Pernah aku menangis ketika malam hari karena khayalan buruk tentangnya. Aku berkhayal bahwa pria yang selalu dalam pikiranku itu menyukai gadis lain dan gadis itu juga menyukainya. Gadis itu tampak sangat pintar mengakrabkan diri dan mendapat respon baik darinya...

Mengapa aku tidak bisa seperti itu? Mengapa bukan aku? Seketika aku hendak mencobanya namun aku mengurungkan niatku. Aku bukan tipe gadis seperti itu dan aku tidak ingin merubah diri demi seseorang yang belum tentu kumiliki...

Oh..
Mungkin aku bermimpi
Menginginkan dirimu
Untuk ada disini
menemaniku

Oh..
Mungkinkah kau yang jadi
Kekasih sejatiku
semoga tak sekedar harapku

(Monita - Kekasih Sejati)

Setelah beberapa kejadian yang kudapati aku bersikeras untuk berhenti berkhayal demi kebaikanku. Ku ceritakan kepada sahabatku tentang semua ini sehingga membuatku tenang dan menjalani hari-hariku dengan bahagia. Ku lakukan dengan tersenyum agar aku bahagia...

Saat bertemu dengan pria itu pun aku berusaha bersikap biasa seolah-olah tak terjadi apa-apa padaku...

Oh mengapa tak bisa dirimu
Yang mencintaiku tuluh dan apa adanya
Aku memang bukan manusia sempurna
Tapi ku layak dicinta karena ketulusan
Kini biarlah waktu yang jawab semua

Tanya hatiku..

(Pasto - Tanya Hati)

Walaupun masih ada sedikit keraguan pada diriku untuk melupakannya, karena aku tahu pasti ada maksud tersembunyi dari Tuhan sehingga aku dianugerahi memiliki perasaan indah ini. Tidak mungkin kan Tuhan meniupkan perasaan ini kepadaku dengan tanpa tujuan? Justru ini ujian bagiku untuk mengetahui dan menjawab tujuan tersebut...

Galau! Itulah yang terjadi, di satu sisi aku masih penasaran dan keinginanku akan dirinya bertambah besar. Disisi lain aku diliputi rasa takut untuk melanjutkannya karena mungkin semuanya akan sia-sia, apalagi aku sering bertemu dengannya, walaupun tetap terasa jauh...

Dan upayaku tahu diri tak selamanya berhasil
‘Pabila kau muncul terus begini
Tanpa pernah kita bisa bersama
Pergilah, menghilang sajalah lagi...

(Maudy Ayunda - Tahu Diri)

***

Really great things happen in a blink of an eye
Thought the chances to meet somebody like you were a million to one
I can't believe it...
You're one in a million

(Miley Cyrus - One In A Million)

Dia satu dari sejuta...

Benar bagiku, karena ini perasaan yang pertama yang kudapatkan hanya dari pertama kali berinteraksi langsung dengannya, hanya dia, bukan orang lain...

Aku ingin semua terulang..
Aku ingin dekat dengannya, setidaknya hanya percakapan seperti dulu terulang kembali aku akan senang sekali...

Berkali-kali aku mengingat ulang percakapan yang aku hapal sekali kata demi kata yang terjalin saat itu, kadang aku tersenyum mengingatnya dan kadang tak ku pungkiri aku mengeluarkan air mata...

Aku yakin setiap hari didalam hariku pasti aku menyebut namanya, dan aku bersyukur akan hal itu...

Sekarang aku hanya bisa berdoa, berdoa untuk kebahagiaan kami berdua. Jika kami memang berjodoh, maka kami pasti bertemu kapanpun itu... Jika kami memang tidak berjodoh maka Tuhan pasti sudah menuliskan takdir yang lebih baik bagi kami berdua...

I've been watching but the stars refuse to shine.
I've been searching but I just cant see the signs.
I know that it's out there, theres gotta be something for my soul somewhere...

(Sam Milby & Toni Gonzaga - Way Back Into Love)

***

Dear Songs...

Thank you for all of what you do to me ...
Maybe if there is no you, my life will not be full of colors ...
Moreover, thanks to the creator of all the lyrics that could be turned into a story of my life ...

Thanks for everything, I still hope to have a lot of songs to accompany me and my story until the end of time ..

Jumat, 08 Maret 2013

I Love You, Boss! Part 2 (END)


Hari senin pun tiba, hari dimana Agni akan mulai bekerja sebagai asisten boss barunya yaitu Cakka... Mereka memutuskan pergi bersama-sama mengantar Agni hari ini...

Rio, Alvin, dan Gabriel pergi dengan mobil Rio sudah menunggu wanita-wanita mereka plus Agni di depan rumah Agni yang juga akan pergi naik mobil Agni...

“Eh cewek tuh!” kata Alvin yang tiba-tiba melihat cewek di dalem rumah Agni yang siap-siap menuju mobilnya...

“Mana..mana?” Gabriel dan Rio penasaran...

Mata mereka bertiga langsung melotot melihat Agni yang tampil beda sekali hari ini...

“Eh gila bidadari dari mana tuh!” gumam Rio

“Baru kali ini gue liat tuh cewek!” Gabriel geleng-geleng...

Tiba-tiba.. Sivia, Shilla dan Ify yang sudah melipat kedua tangan mereka berada di belakang Gabriel, Alvin Rio sambil geleng-geleng dan menjewer mereka...

“Aduh.. aduh sakit...” rintih Alvin...

“Ampun Fy, ampun!” kata Rio

“Lepas dong...” rengek Gabriel

“Dasar ya lo bertiga!” sewot Ify, lalu jeweran-jeweran itu dilepas...

“Merah ni kuping gue!” Rio manyun

“Emang itu siapa sih?” tanya Gabriel masih dengan takjub...

“Itu si Agni!” jawab Sivia

“Hai semua....” sapa Agni sambil tersenyum... Dengan kemeja berwarna putih dan rok pink mekar selutut ditambah sepatu wedges yang nggak terlalu tinggi dan tataan pita kecil disisi kanan rambutnya membuat Agni sangat cantik pagi ini...

“Agni? Beneran ini lo?” tanya Alvin

Agni mengangguk, “Kenapa? Gak pantes ya?”

“Lo cantik banget!!” ceplos Rio yang langsung dapet toyoran dari Ify

“Mata dijaga!” jawab Ify sambil melotot

“Hehehee iya iya....” jawab Rio cengengesan...

***

Sampailah mereka disebuah kantor tempat tujuan...

“Permisi ada yang bisa dibantu?” tanya resepsionis disana...

“Kita mau ketemu sama boss...” jawab Gabriel

“Udah janji?” tanya resepsionis itu lagi...

“Udah...”

“Oke mari saya antarkan...”

***

Setelah mereka dipersilahkan masuk, Cakka dengan sumringah menyambut kedatangan Agni dan yang lain...

“Kok malah lo bertiga yang nongol?” tanya Cakka kaget melihat Alvin, Rio dan Gabriel yang sengaja masuk duluan...

“Sabar dikit napa sih!” jawab Rio...

“Lo pasti kaget banget liat si Agni hari ini, bakal kapok deh lo ngatain dia perawakan laki!” kata Alvin

“Halah! Mau dikayak gimanain juga tuh cewek tetep aja gitu, emang dari orok tuh cewek emang cocok dipanggil...”

Kata-kata Cakka terputus melihat Agni yang masuk ruangan diikuti Shilla, Sivia, dan Ify..

“Cantik...” gumam Cakka takjub, matanya tak berkedip...

Agni hanya menunduk, ia merasa malu sekali dengan penampilannya didepan Cakka...

“Terpesona.. ku pada pandangan pertama...” dendang Rio menyanyikan potongan lagu...

Cakka pun langsung sadar dari lamunannya dan langsung mengalihkan pandangan...

“Tuh kan! Gue bilang juga apa!” kata Alvin

“Udah-udah lo semua duduk dulu...” jawab Cakka masih salah tingkah

Akhirnya Cakka menjelaskan semua tugas-tugas Agni sebagai asisten Cakka sekaligus mengingatkan kembli perjanjian sakral mereka kala itu...

“Lo beneran masih mau nerusin perjanjian waktu itu?” tanya Cakka kepada Agni

“Ya iyalah!” jawab Agni cepat..

“Ehm... lo udah kalah duluan ya Cak?” tanya Alvin jahil

“Enak aja! Ya..ya nggak lah!” jawab Cakka tanpa memandang Alvin

Alvin dan yang lain malah terkikik...

“Awas karma berlaku loh!” timpal Rio...

“Udah-udah berenti deh ngeledekin gue. Ntar juga si Agni yang suka sama gue!” Cakka kepedean..

“Najis! Cuih! Gak bakal kaliii...” jawab Agni melengos

“Karma berlaku juga Ag buat lo...” timpal Rio lagi

“Iya gue tau kak Rio! Gue gak bakal suka sama dia...” jawab Agni tegas

“Hahaha lo berdua lucu deh... Tau-taunya ntar malah sama-sama suka lagi..” ceplos Sivia

“Kagak bakal!” jawab Agni sama Cakka bareng...

“Cieeee...” seru yang lain...

“Eh kita semua makan siang dulu yuk, gak kerasa udah jam makan siang nih...” Cakka mengalihkan pembicaraan...

“Lo yang traktir!” Alvin spontan

Cakka yang masih kikuk pun akhirnya meng-iya-kan dan mereka langsung ke restoran didepan kantor Cakka..

***

Saat direstoran pun sikap jahil ketiga pasangan lainnya masih terjadi... Dengan sengaja memesan 8 kursi yang berhadap-hadapan, tersisalah sepasang kursi berhadapan untuk Agni dan Cakka...

“Nasib banget deh gue...” gumam Agni

‘Aduh kalo gini terus gue yang kalah...’ batin Cakka

Sementara itu ketiga pasangan lainnya...

“Shilla, bokap lo mantan polisi ya?” tanya Alvin

“Kok kakak tau sih...” jawab Shilla dengan nada manja...

“Soalnya anaknya udah nyuri hati aku nih...” kata Alvin

“Ih kakak bisa aja deh..” jawab Shilla terkikik...

“Ehm...” lanjut Gabriel, “Sivia...”

“Iya kak kenapa?” jawab dan tanya Sivia

“Lo tau gak kenapa kalo di keyboard yang qwerty itu huruf U sama I selalu deketan?”

“Emang kenapa kak?” tanya Sivia

“Karena mereka tu kayak kita You and I yang gak pernah dipisahin, hhe...”  jawaban Gabriel langsung membuat muka Sivia merona merah..

‘Ini apaan lagu 3 pasang tikus pake ngegombal didepan gue sama Cakka!’ batin Agni

“Kak Rio tau gak?” kali ini Ify yang ngomong

“Apaan?” kata Rio

“Lo sibuk banget sih kalo di rumah sakit ngurusin apa?”

“Yah biasalah dari dulu ada pasien yang sulit banget gue tangani...”

“Siapa?”

“Itu namanya Alyssa pasien yang ngumpet mulu di hati gue dan gak mau keluar-keluar...” jawab Rio sambil menahan tawa

“Yeee dasar lo...” gumam Ify

“Garing banget sih lo berenam!” cetus Cakka

“Apa lo Cak? Sirik? Tuh Agni tuh nunggu gombalan dari lo!” Gabriel cekikikan...

“Idih ngapain nungguin gombalan, dari cowok jelek sedeng lagi!” jawab Agni bergidik ngeri

“Gak digombalin aja dia udah klepek-klepek sama gue!” balas Cakka

“Pede lo selangit! Awas aja lo suka sama gue ntar!” Agni melengos

“Lo duluan pasti yang bakal suka sama gue!”

“Lo!”

“Lo!”

“Lo! Pokoknya elo Agni!”

“Halah udah dong! Kita liat aja nanti siapa sih yang bakal suka sama siapa... Kalo menurut gue sih ya lo berdua itu ujung-ujungnya bakal jadian juga!” jawab Gabriel dengan tegas

“Ogah!” lagi-lagi Cakka sama Agni ngomong barengan!”

Yang lain malah saling pandang dan tertawa...

***

Saat ini Agni memulai bekerja diruangan bersama Cakka, Agni mulai takut karena saat ini dia hanya berdua saja bersama Cakka, yang berkedudukan boss disini..

“Sekarang lo kerjain laporan ini...” kata Cakka memberikan berkas dokumen yang harus Agni kerjakan..

“Apaan nih?” tanya Agni bingung

“Ya elah itu kerjaan buat lo!” jawab Cakka ikut bingung

“Eh lo nyuruh gue bikin laporan? Gue mana ngerti!”

“Ampun deh, jadi lo kagak bisa?”

Agni mengangguk bikin Cakka garuk-garuk kepala...

“Yaudah sini gue ajarin...” Cakka mendekati Agni dan mulai mengajarkan mulai dari pengertian, jenis-jenis laporan sampe ke cara membuat laporan itu sendiri...

Agni manggut-manggut...

“Udah ngerti?”

“Lumayan lah...” jawab Agni lama kelamaan pun ia tidak merasa canggung untuk bertanya dan mulai bekerja...

“Kalo udah lo kasih tau gue terus gue cek, gue mau nyelesaian pekerjaan gue dulu...” kata Cakka lalu balik ke meja nya...

Agni mulai serius menjalankan kerjaannya, Cakka memperhatikan diam-diam...

‘Boleh juga nih cewek sampe serius amat!’ gumam Cakka

 Ia terus memperhatikan gerak-gerik Agni yang terlihat menikmati pekerjaannya dan tak sadar ia memperhatikan Agni sambil tersenyum...

Agni yang menyadari hal itu langung kaget..

“Ngapain lo ngeliatin gue?!” ceplos Agni

Cakka langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain, menutupi mukanya yang mulai bersemu merah...

“Ge-er lo! Siapa yang liatin elo!” jawab Cakka sekenanya...

Agni tidak menghiraukan Cakka dan tetap bekerja...

“Nah selesai!” ucap Agni

“Ebujug! Kaget tau!” kata Cakka yang terkejut mendengar ucapan Agni yang sedikit berteriak

“Nih coba lo liat...” suruh Agni

“Cakka lalu mendekatinya dan melihat segera ke layar komputer hasil ketikan Agni

Cakka langsung geleng-geleng...

“Agni apaan sih lo bikin laporan gak nyambung gitu!” gumam Cakka masih konsen membaca

“Loh kenapa? Apa yang salah?” Agni terbelalak

“Lo kemana aja pas gue jelasin tadi? Ini tuh salah tempat bukan disini...” Cakka kembali menjelaskan sambil menunjuk layar komputer...

“Lagian margin lo salah!” lanjutnya

Agni agak kaget dan nyengir sendiri...

“Iya deh maaf, sini gue edit lagi...” kata Agni sambil meraih mouse komputernya tapi tak sengaja mereka meraih mouse itu barengan dan Cakka pun terpegang tangan Agni

“Eh...” Agni kaget dan langsung menoleh Cakka yang juga menoleh ka Agni, lalu keduanya sama-sama mengalihkan pandangan

“Udah lo lanjutin...” kata Cakka lalu segera kembali ke tempatnya...

‘Kok gue jadi deg-degan sih pas Cakka pegang tangan gue...’ batin Agni

‘Aduh baru hari pertama gue kok gini ya sama Agni...’ Cakka masih meperhatikan Agni diam-diam...

***

Berhari-hari Agni bekerja sebagai asisten Cakka dan terlihat kemajuan sangat cepat... Ia mulai mengerti tentang pekerjaannya.. tidak hanya dalam urusan dokumen-dokumen penting, tetapi juga ikut dalam meeting, menyiapkan semua perlengkapan yang penting dan juga mengingatkan jadwal-jadwal Cakka yang cukup padat...

Sampai seketika...

“Ag lo kemana aja sih?” terdengar suara dari handphone Agni

“Eh Lintar, maaf ya gue lagi sibuk banget nih...” jawab Agni yang saat itu tidak berada diruangannya untuk berbicara via telpon

“Sibuk gimana? Lo udah berhari-hari gak ikut latihan!”

“Iya gue tau, tapi lo semua kan udah gue kasih tau kalo sekarang gue kerja...”

“Halah terserah deh sama pekerjaan lo, pokoknya hari jumat depan nanti lo harus latihan...”

“Minggu aja deh ya plis...” bujuk Agni

“Agni lo gimana sih ini kan band lo, lo leader kita!”

Agni menghela nafas, “Iya deh gue usahain..”

“Harus!” lalu Lintar memutuskan sambungan telpon itu...

Setelah kembali keruangan Agni ingin segera meminta ijin kepada Cakka untuk latihan bersama band nya di hari jumat depan...

“Lama amat lo nelpon...” tegur Cakka tanpa menoleh Agni

Agni melangkahkan kakinya dengan takut, lalu duduk di depan meja Cakka

Cakka tampak heran, “Ngapain lo duduk sini? Sono lanjutin kerja...”

“Cakka, gue mau minta sesuatu...” gumam Agni

“Hah? Minta apa lo? Minta makan? Minta duit?”

“Bukan...”

“Terus?” Cakka menatap Agni yang menunduk

Agni berusaha menegakkan kepalanya dan menatap Cakka..

“Gue mau minta ijin. Boleh kan?”

“Ijin kemana? Serius amat lo!”

“Iya jadi ceritanya tadi gue ditelpon temen band gue, dia bilang gue udah lama gak ikut latihan bareng mereka. Terus dia bilang juga gara-gara gue schedule kita berantakan.. Udah lama gak manggung...”

“Jadi lo mau latihan band terus gak kerja gitu?”

“Iya, sehari aja... pliss...” pinta Agni dengan wajah memelas

“Kapan?”

“Hari jumat depan kok... Ya plis gue janji deh gue bakal ngerjain apa aja tepat waktu. Gue gak akan ngeluh lagi sama kerjaan...”

“Bener?” tanya Cakka makin heran ngeliat Agni yang antusias banget

Agni mengangguk yakin...

“Yaudah, lo boleh pergi asalkan semua laporan ini lo selesain dengan cepet.. Gak boleh nunda waktu!” ujar Cakka tepat sambil memberikan beberapa tumpuk kertas kepada Agni

“Iya gue janji, hari senin ntar bakal selesai semuanya!”

“Senin? Yakin lo? Gue juga gak minta secepet itu kali. Lo kan mau ijinnya juga hari jumat, lo kasih ke gue kamis aja udah bagus. Lo kan kerja lelet!”

“Yee ya udah kalo gak percaya!” Agni lalu mengambil kerjaan yang diberikan kepadanya dan langsung kembali ke meja kerjanya.

***

Hari-hari berlalu, Agni terlihat sangat semangat. Semangat Agni membuat Cakka makin tertarik padanya...

“Gila tuh cewek semangat banget..” gumam Cakka yang baru dateng dan kaget melihat Agni sudah berkonsentrasi penuh pada pekerjaannya...

“Pagi...” sapa Agni menoleh sekilas..

“Pagi... Dateng jam berapa lo?” jawab dan tanya Cakka lalu menghampiri Agni

“Belum lama kok...” jawab Agni tanpa melihat Cakka

“Kalo orang ngomong itu diperhatiin...”

“Iya iya maaf gue sibuk...” timpal Agni

Cakka lalu balik ke mejanya...

‘Gue salut banget sama Agni, tapi masa sih gara-gara latihan band aja sampe segitunya...’ batin Cakka

***

Tibalah hari senin, hari dimana Agni akan menyerahkan semua pekerjaannya kepada Cakka. Pagi-pagi sekali Agni langsung meletakkan semua laporan yang disuruh Cakka diatas mejanya, keadaan ini membuat Cakka yang heran ketika melihat mejanya yang diatasnya tersusun rapi oleh dokumen-dokumen itu. Yang lebih membuat Cakka terbelalak lagi ketika ia melihat ruang kerja yang lebih rapi dari sebelumnya...

Agni duduk anteng dikursinya dan tersenyum sendiri melihat Cakka yang keheranan..

“Kenapa lo?” celetuk Agni

“Ini semua lo yang beresin?” tanya Cakka langsung

Agni mengangguk...

“Itu kerjaan gue udah selesai...”

Cakka langsung memeriksa semua dokumen yang diberikan Agni dan ia berdecak kagum...

Agni menghampiri Cakka... “Gimana?”

“Kok lo bisa nyelesain ini cepet banget sih?” Cakka masih memperhatikan dan sedikit mencari-cari kesalahan pada laporan-laporan itu..

“Iya dong gue kan udah bilang sebelumnya. Itu udah pasti bener kok...” gumam Agni

“Iya iya...”

“Jadi gue boleh ijin nih jumat?” tanya Agni penuh harap

Cakka berfikir...

‘Yah kalo gue ijinin ntar gue sendiri lagi... Kok gue baru nyadar sih.. Bego!’ batin Cakka

“Cakka??!!” tanya Agni

“Emang lo mau banget ya pergi?” tanya Cakka jahil

“Kan lo udah janji! Iya gue harus latihan! Gue mau nge band lagi bosen gue disini!”

“Enak aja bosen! Kontrak lo masih setengah bulan lagi!”

“Tau gue!” jawab Agni.. “Gimana nih?”

“Hmm... emang lo kok pengen banget sih latihan band doang? Kan bisa hari lain...”

“Gue harus latihan sama band gue! Gue gak enak sama mereka...” jawab Agni

“Halah segitunya lo! Ngapain coba, mendingan juga band kualitas bagus! Sekarang nih gak musim lagi anak band yang musim tu boyband girlband!” celetuk Cakka

Agni terkejut mendengar pernyataan Cakka barusan...

“Lagian emang lo sok-sok banget sih mau jadi anak band, mending juga lo kerja disini! Emang hasil band lo selama ini ngapain aja?” ujar Cakka sambil cengengesan..

Agni tambah kaget, raut kemarahan terpancar diwajahnya...

BRAKK...

Cakka kali ini yang terkejut melihat Agni tiba-tiba menggebrak mejanya...

“Lo kalo ngomong dijaga dong! Bisa-bisanya lo menghina band gue! Kalo gak tau apa-apa lo gak usah komentar!” bentak Agni

“Eh kok lo malah ngebentak gue sih?” Cakka ikutan kesel

Agni berdiri dari tempat duduknya,

“Gue gak nyangka ya sama sikap lo! Jujur ya Cak gue awal emang sebel sama lo tapi lama-kelamaan gue respect sama lo karena lo udah baik sama gue selama kerja disini, gue banyak dapet ilmu penting yang gue jalanin dengan semangat. Tapi ternyata gue salah, lo bisa-bisanya ngomong kalo band gue ini itu tanpa lo tau yang sebenernya. Gue tersinggung dan kecewa sama lo!”

Agni segera menjauhi Cakka untuk mengambil tas nya...

“Gue keluar!” kata Agni lalu dengan cepat melangkahkan kaki keluar dari kantor itu...

“Ag...Agni...!”

***

“Udah dong Ag jangan nangis gitu...” bujuk Shilla

“Iya Shill, gue udah bego banget sampe nangis gara-gara beginian. Tapi gue sedih banget...” jawab Agni sesegukan dipelukan Shilla

Ceritanya mereka berempat lagi nginep di rumah Agni untuk bikin Agni supaya tenang..

“Jadi lo beneran gak mau lagi kerja jadi asisten kak Cakka?” tanya Sivia polos

“Iya! Bodo amat soal kontrak sebulan. Gue udah benci sama dia!” jawab Agni

“Lo sabar ya Ag. Mending lo konsen lagi sama band lo aja...” saran Ify

“Iya gue gak mau ngecewain temen-temen gue lagi di band, gue harus fokus buat lomba minggu depan...”

***

Saat latihan band pun Agni uring-uringan beberapa kali ia menyanyikan lagu dengan nada tidak tepat. Pikirannnya hanya tertuju pada seorang...

“Ag, lo kenapa sih? Ada masalah lo?” tanya Riko

Agni menggeleng, “Gue baik-baik aja kok...”

“Ya udah istirahat dulu yang penting jangan lupa sama lombanya minggu depan...” kata Riko

Agni duduk sendiri diruangan latihan itu, teman-temannya sudah meninggalkannya untuk acara masing-masing..

‘Kok gue mikirin dia mulu sih, gue pengen lupa sama dia tapi...’ Agni bingung sendiri dengan sikapnya...

***

Hari ini Cakka langsung disidang oleh Gabriel, Rio, dan Alvin..

“Gue gak tau kok dia malah marah-marah gitu ke gue...” kata Cakka selesai ia menceritakan semua kejadian kepada 3 orang itu...

“Wajarlah Agni marah banget lo ngomong gitu. Lo itu udah menghina terang-terangan Cak!” jawab Gabriel

“Emang kenapa sih sampe segitunya?” tanya Cakka lagi

“Band itu Agni sendiri yang bangun, dia berusaha keras buat mimpinya jadi musisi terkenal. Akhirnya ia bentuklah sebuah band. Gue inget banget gimana gigihnya dia dulu promosiin band dia, dia kerja keras Cakka karena itulah universitas ngedukung banget dan akhirnya mereka pernah tampil di beberapa acara off air. Si Agni itu pengen banget ngebahagiain orang tuanya kalo dia udah sukses jadi musisi papan atas. Karena dulu dia sempet dikekang untuk masuk jurusan seni pas kuliah...” jelas Gabriel panjang lebar..

Alvin dan Rio manggut-manggut denger penjelasan Gabriel diikuti Cakka yang makin merasa bersalah..

“Hmm.. kayanya kalo lo sama Agni diem-dieman aja gak bakal selesai nih masalah...” kata Alvin

“Iya Cak lo harus temuin Agni dan minta maaf..” lanjut Rio

“I..iya gue pasti minta maaf, gue gak mau berantem gini sama dia...” jawab Cakka

Ketiga temannya tertegun...

“Gue boleh jujur gak sama kalian...” Cakka menunduk

“Waktu gue udah gak berantem lagi sama Agni gue ngerasa seneng banget, dan sekarang gue kecewa sama kenyataan kalo gue gak bakal ketemu sama Agni lagi, dia udah benci banget sama gue...”

“Eh... lo kayanya kena karma nih ceritanya?” ledek Alvin

Cakka mengangguk, yang lain malah terkejut..

“Gue akuin Vin, Yo, Yel.. Gue suka sama Agni gue gak nyangka juga bisa suka sama dia gini.. Gue ngerasa seneng dan semangat waktu gue kerja terus dia ada dideket gue...”

Gabriel menghela nafas panjang...

“Sebelum lo terlambat lo buruan minta maaf sama Agni, kita semua dukung lo kok...” kata Gabriel yakin..

***

Hari perlombaan band pun tiba...

“Hai Agni! Semangat ya kita semua dukung lo kok!” kata Sivia

“Iya makasih ya semua, doain gue...”

“Iya Ag lo tenang aja pasti menang kok!” kata Ify memberi semangat

Agni melihat sosok Cakka yang juga datang untuk menonton... Ia langsung pergi ketika Cakka melihatnya...

“Agni!” panggil Cakka

“Udahlah lo sabar aja Cak, jangan ganggu dulu.. Dia harus konsen sama lomba!” kata Rio

“Iya Yo makasih, gue gak papa kok liat aja nanti!” Cakka tersenyum karena ia merencanakan sesuatu...

***

Band yang diberi nama “Agni” secara dadakan itu pun akhirnya menunggu giliran tampil..

“Eh kok nama band nya pake nama gue sih?” tanya Agni heran

“Ya gak papa lah Ag daripada kelamaan mikir...” jawab Riko

“Emang nama yang biasa kenapa?”

“Gak tau gue.. Yaudah Agni ajalah...” jawab Riko lagi sambil melengos...

Akhirnya mereka pun tampil dengan membawakan lagu ciptaan mereka sendiri dan mendapat sambutan meriah...

***

“Gila lo keren banget!!!” puji Sivia

Agni tersenyum... “Makasih ya...”

“Lo mikirin apa Ag? Kayak gelisah gitu?” tanya Shilla

“Eh...ng..nggak kok gue gak papa...” Agni gugup

‘Gue curiga deh sama lomba ini, kok gue kayak familiar gitu ya sama panitia-panitianya... Mana tadi si Cakka ada disini lagi...’ batin Agni

***

MC acara itu pun mengambil alih untuk mengumumkan pemenangnya...

“Nah gimana-gimana masih semangat?” sapanya rama dan mendapatkan sorak-sorai penonton...

“Sebentar lagi kita bakal umumin pemenangnya!!!”

“Gimana ya Ag, menang gak nih...” bisik Riko

“Udah optimis aja!” jawab Agni

“Pemenang festival badn ini adalah... Band Agni!!!!!!!!” teriak MC

“Hah? Kita menang? Kita MENANG!!!!” jerit Agni lalu ia, Lintar, Riko dan Abner pun saling berpelukan dan maju kedepan...

“Selamat ya sama Agni dan kawan-kawannya...” ujar si MC sambil menyalami mereka satu-per-satu...

“Oke sekarang hadiah utama bakal langsung diberi oleh si penggagas acara kita... Cakka Nuraga!!!” ujar MC penuh semangat

DEG!... Jantung Agni berdegup kencang ketika nama itu disebut. Keluarlah sosok Cakka sambil tersenyum bahagia...

Rio, Alvin, Gabriel, Ify, Shilla, Sivia pun ikut melotot melihat Cakka...

“Oh jadi ini acaranya dia...” gumam Agni kesal

“Terimakasih semuanya...” sapa Cakka

“Selamat buat band Agni udah menang, tapi sebelumnya...” Cakka terdiam dia melirik Agni..

“Langsung aja, saya mau mengucapkan terimakasih sama semua pihak yang udah banyak membantu dalam acara ini. Acara ini dibuat khusus sebagai proyek baru saya menggarap beberapa band yang punya talenta untuk berkembang lebih baik di dunia musik Indonesia...”

Tiba-tiba Agni menyadari kalau lomba ini memang di setting oleh Cakka dan dia sengaja menjadikan Agni cs sebagai pemenangnya...

“STOP!” ujar Agni seketika suasanan berubah sunyi...

“Aduh bisa gawat nih kalo ribut lagi...” gumam Ify

Agni langsung mendekati Cakka dengan tampang sinis...

“Maksud lo apa-apaan sih Cak? Lo kira dengan adanya acara ini gue bakal seneng gitu, lo anggep gue butuh dikasihani dengan cara lo sama semua orang disini bikin band gue jadi pemenangnya? Lo salah! Gue ikut band ini bukan buat dikasihani!” kata Agni ketus

“Udah kita bubar! Semuanya bubar!” teriak Agni yang sudah tidak sanggup membendung air matanya...

“Agni plis...” Cakka menarik tangan Agni

“Tolong semuanya jangan bubar!” perintah Cakka

“Apalagi sih?!” Agni melepaskan tangannya dari pengangan Cakka

“Maaf semuanya kalo kacau gini, gue gak bermaksud ngasihanin lo Ag...” Cakka lalu mengambil mic nya, menarik nafas dalam-dalam dan mulai berbicara...

“Gue Cakka, gue udah nyakitin hati cewek disebelah gue ini. Gue udah bikin dia kecewa beberapa hari yang lalu. Gue akuin banget gue salah, gue udah menghina band yang dia bentuk karena gue...gue egois!...”

Ify dan kawan-kawan pun ikutan kaget dengan apa yang dilakukan Cakka...

“Gue ketemu Agni secara gak sengaja dulu, kita dari awal udah berantem... Kita sama-sama keras kepala sampe akhirnya dia kerja di kantor sebagai asisten gue... Jujur Ag gue seneng banget saat kita udah jarang berantem...”

Agni menatap Cakka kaget dan heran..

“Sekarang lo liat ke belakang...” kata Cakka

Pada TV LCD besar disana terlihat beberapa foto Agni yang diambil oleh Cakka diem-diem saat Agni kerja dulu...

Agni terkejut...

“Agni, gue nyesel banget udah bikin lo marah sama gue... Gue ngaku sekarang Ag gue salah... Lo mau kan maafin gue?” tanya Cakka penuh harap...

Agni bingung, ia menoleh ke teman-teman band nya dan menoleh pula ke penonton termasuk Ify dan yang lain... Mereka semua mengangguk...

“Lo beneran nyesel?” tanya Agni

“Iya gue nyesel, gue sadar Ag sama apa yang gue pernah lakuin ke elo itu salah...”

“Lo bisa janji?”

Cakka mengangguk dan menunjukkan kelingkingnya...

“Gue janji...” Agni lalu menyambut kelingking Cakka dan menautkan ke kelingkingnya...

Semua orang yang menonton peristiwa itu bertepuk tangan...

“Agni...” kata Cakka dengan mic nya sehingga semua orang kembali diam..

“Sekarang gue ngaku, gue kena karma...” kata Cakka pelan

Agni terbelalak...

“Gue kena karma gue suka sama lo Ag!” ujar Cakka yakin

“Waduh, berani juga tuh cowok...” gumam Alvin

“Gue suka sama lo, gue mikirin lo terus, terutama saat lo nggak kerja lagi... Buktinya gue suka ngambil foto lo diem-diem...”

Agni terus memperhatikan foto-foto dirinya yang ditampilkan, ia tertegun dan masih bingung kenapa semua bisa terjadi gitu aja...

“Agni, gue udah ngelanggar janji, gue jatuh cinta sama lo... Sekarang lo boleh hukum gue apa aja.. Tapi sebelumnya lo jawab dulu. Lo mau nggak kerja lagi ditempat gue? Biar gue bisa sam-sama lo terus, bisa ngejagain lo.. Terus gue bisa nemenin lo kerja jadinya gue juga bisa semangat lagi...”

“Lo mau kan Ag jadi orang yang selalu ada buat gue?” tanya Cakka lagi

“Terima... terima... terima...!!!!” sorak yang lain

Agni melihat Cakka penuh harap...lalu ia mengangguk yakin... Sorak-sorai penonton pun langsung membahana...

Cakka seketika mengembangkan senyumnya...

“Lo serius Ag nerima gue?” tanya Cakka, sekali lagi Agni menangguk...

“Tapi ada syaratnya karena lo udah kalah sama gue...”

“Apa?” tanya Cakka

“Lo nggak boleh ngelakuin kesalahan lo lagi bukan hanya sama gue tapi sama semua orang disana. Lo gak boleh ngecewain orang apalagi menghina mereka...”

Cakka menarik nafas lalu mengangguk...

“Iya gue janji beneran gak bakal ngelakuin itu lagi... Makasih ya Ag udah nyadarin gue...” Cakka lalu memegang kedua tangan Agni

“I love you Agni...”

“I love you, Boss!...” jawab Agni terkikik disambut sorakan penonton yang ber-cie-cie-ria...

***

Setelah acara selesai...

“Cieee akhirnya kan apa gue bilang...” ledek Sivia

Agni sama Cakka malu-malu...

“Selamat ya Ag... Hihihi kalo dipikir-pikir lucu deh kalian berdua...” kata Ify

“Eh tapi Agni lo kena karma juga kan sebenernya?” tebak Shilla

Agni terbelalak...

“Apaan sih Shill?!” Agni salah tingkah mukanya memerah...

“Ngaku lo! Hayooo!!” ledek Gabriel

Cakka malah senyam-senyum sendiri...

“Hehee ngaku aja Ag, biar kita sama...” gumam Cakka

“Lo ikut-ikut lagi kak! Untung-untung gue terima, kalo gak tadi kan lo bakal malu abis depan orang-orang!”

“Ya elah ketus amat... Jadi lo nerima karena kasian nih sama gue...?” kata Cakka manyun

“Ya nggak lah sedeng!” ceplos Agni

“Eits! Apa tadi? Udah manggil kakak nih ceritanya...” ledek Ify sambil menaik-turunkan alisnya

Agni malu-malu...

“Iya nih Fy, dasar si Agni sok-sok jaim padahal dia juga kena karma, terus langsung deh mau aja manggil kakak ke gue!” jawab Cakka, rona merah di pipi chubby Agni makin terlihat

“Cieee lo beneran cinta sama gue...” Cakka lalu mencolek dagu Agni

“Idih apaan sih!” kata Agni menepis tangan Cakka, “Nyaho lo kan jatuh cinta sama cewek perawakan laki!”

“Hahahaa iya deh iya gue ngaku, dasar emang perawakan laki..!” jawab Cakka

“Caka sedeng!!!!”  Agn langsung memukul-mukul Cakka bikin yang lain ikut tertawa...

Senin, 26 Agustus 2013

Selena Gomez - The Way I Loved You

Everything's cool, yeah.It's all gonna be okay, yeah.And I know maybe I'll even laugh aboutit someday, but not today, no.Cause I don't feel so good, I'm tangledup inside. My heart is on my sleeve. Tomorrow is a mystery to me.
Chorus:And it might be wonderful.It might be magical.It might be everythingI've waited for, a miracle.Oh, but even if I fall in love again with someone new.It could never be the wayI loved you.
Letting you go, ismaking me feel so cold, yeah.And I've been trying tomake believe it doesn't hurt.But that makes it worse, yeah.See I'm a wreck inside,my tounge is tied,and my whole body feels so weak. The future may be all I really need.
Chorus
Verse(3)Like a first love,My one and only true love,Wasn't it written all over my face?I loved you like you loved me,Like something pure and holy,Like something that could never be replaced
And it was wonderful,It was magical,It was everything I've waited for,A miracleAnd if I should ever fall in love againwith someone new,(Ohh,)
It could never be the way,No it will never be the wayI loved you

Selasa, 11 Juni 2013

Dear Songs (You)

Setelah kejadian itu, kudapati beberapa hal dalam hidupku. Aku tak tahu mengapa beberapa hal yang menurutku janggal itu terjadi...

Tahun lalu disuatu tempat aku tak pernah merasakan apa-apa saat berpapasan, ataupun berada di dalam suatu tempat dengan pria itu. Aku menyadari kehadirannya, aku tahu namanya tapi kami tidak pernah bertegur sapa sehingga dia mana tahu denganku, hanya menyebutku sebagai orang biasa yang mungkin berbeda dengannya dan teman-temannya.

Tapi semua itu berubah...

***

The day we met..
Frozen, I held my breath
Right from the start
Knew that I found a home
For my heart beats fast
Colours and promises..

(Christina Perri ft. Steve Kazee - A Thousand Years)

Aku terkejut ketika pria itu untuk pertama kali menegurku tanpa berkenalan, dia hanya menegur sekilas kukira, namun ternyata tidak! Dia berulang-ulang mendatangiku dan membuat aku gugup, aku hanya menunduk tak berani menolehnya apalagi saat pertama kali ku dengar dia menyebut namaku...

Dan yang paling kuherankan dia sempat duduk didepanku. Sebentar tapi terasa cukup lama untukku.. Tak lama ia melakukannya lagi, menyebut namaku dihadapan orang banyak... yang membuatku hanya diam dan tersenyum kecil...

***

Kejadian itu berulang-ulang kuingat seakan tak bisa keluar dari dalam otakku. Aku cukup kesal dengan diriku...

Apa aku jatuh cinta?

Aku tak kuasa menjawab pertanyaan itu karena ketakutanku, aku takut perasaan ini hanya senang semata dan tidak akan bertahan lama...

Am I crazy or falling in love?
Is it really just another crush?
Do you catch a breath
When I look at you?
Are you holding back
Like the way I do?
'Cause I'm trying, trying to walk away
But I know this crush ain't going away
Going away

(David Archuleta - Crush)

Aku ingin menemuinya lagi, aku ingin melihat apakah perasaanku ini masih sama saat kami bertemu nanti? Aku merindukannya, aku ingin melihat senyumnya, aku ingin tahu apakah dia mengingat ku?

Mungkin aku berlebihan tapi inilah yang kurasakan... Aku tak pernah merasakan ini sebelumnya. Menyukai orang aku pernah, tapi untuk perasaan yang satu ini ku anggap berbeda, beberapa kali aku ragu karena mungkin perasaan ini akan hilang nantinya seiring berjalannya waktu...

Tapi aku salah...

You lift my feet off the ground
Spin me around
You make me crazier, crazier
Feels like I'm falling and I...
I'm lost in your eyes
You make me crazier,
Crazier, crazier..

(Taylor Swift - Crazier)

***

Pernah kami mengobrol walau kami tak bertemu, mengobrol seolah-olah kami sudah sangat akrab. Tentu saja karena aku penasaran dan akulah yang memulai duluan obrolan itu, singkat tapi bermakna bagiku dan aku sangat gembira ketika pria itu merespon dengan baik. Sebisa mungkin aku tetap memanjangkan tali percakapan untuk lebih lama, tapi aku tahu mungkin dia sibuk sehingga percapakan itu terputuskan juga akhirnya dan aku kecewa...

Begitu banyak bintang
Seperti pertanyaanku
Tentang kamu...

Bagaimana bila akhirnya ku cinta kau?
Dari kekuranganmu hingga lebihmu
Bagaimana bila semua benar terjadi
Mungkin inilah yang terindah..

(Bunga Citra Lestari - Tentang Kamu)

Lagu itu mendarah daging didiriku, sama persis dengan keadaanku sekarang kala itu, kudengar berulang-ulang melalui mp3 player ketika pulang sekolah dan sampai kerumah pun kudengar kembali melalu laptop... Betapa terkejutnya ketika ku lihat pria itu kembali menegurku dan kegalauanku berubah menjadi kesenangan...

Setelah kejadian itu kami mengobrol banyak dan tidak hanya sekali, namun terdapat sekali lagi dan mungkin itu terakhir...

Aku pikir itu yang terakhir karena tidak ada lagi percakapan tersambung setelahnya..

Huft....

So I lay my head back down.
And I lift my hands and pray
To be only yours, I pray, to be only yours
I know now, you're my only hope...

(Mandy Moore - Only Hope)

Aku hanya berdoa dan berharap Tuhan akan membukakan jalan atas pertanyaan-pertanyaan yang terus meliputiku..

***

Kami bertemu.

Aku melihatnya lagi dirinya dihadapanku, sikap ku biasa begitu juga dengannya tapi dari sikap itu aku senang, melihatnya saja aku sudah senang sekali...

Pernah aku berprinsip jika pertemuan kami mendatangkan kebahagian bagiku, aku yakin dan tak bisa lari lagi...

Aku jatuh cinta...

Walau hanya dalam hati
Ku nyatakan dengarkanlah..

Sungguh hati ini tak mampu ungkapkan
Semua rasa yang lama terpendam di dada
Hanya kamu membuatku
Merasakan cinta yang sempurna..

(Raisa - Cinta Sempurna)

Dalam pertemuan kami bertegur sapa selayaknya orang lain, selayaknya teman... Bagaikan gadis lain yang sedang jatuh cinta aku selalu menanti saat-saat bertemu, saat dimana aku bersemangat dan merasa senang sekali..........

I’ll stand forever wondering if you knew...
I was enchanted to meet you..

(Taylor Swift - Enchanted)

Andai saja ia tahu lagu-lagu apa yang sering kudengarkan, dan mungkin ia bisa tahu makna lagu-lagu yang telah kutulis liriknya ini...

Gila! Mungkin itulah diriku, aku tak pernah berhasil untuk berhenti memikirkannya, sampai-sampai aku berkhayal tanpa memikirkan akibatnya...

Everywhere I go he's always on my mind and..
I'm going crazy about him lately
And I can't help myself from how my heart is racing

(Miley Cyrus - He Could Be The One)

Dalam khayalan ada doa yang terselip, itu yang aku lakukan berhari-hari, aku tahu bahwa aku akan sakit hati apabila khayalan indahku tidak akan terjadi nantinya. Akan tetapi aku hanya membuat diriku bahagia dengan cara yang sederhana. Apakah itu salah?

***

Terdengar sebuah lagu lagi yang menggambarkan perasaanku, namun aku kecewa dengan lirik dari lagu itu yang membuatku tersadar bahwa aku hanya bisa bermimpi...

Kau jauh…
Mengapa terasa begitu jauh
Padahal kau ada di depanku
Tersenyum kepadaku
Tapi tetap terasa jauh...

(Afgan - Jauh)

Persis!

Kuhayati lirik lagu itu dan tak kuasa kutahan bendungan air mata ini yang akhirnya membasahi pipiku...

Aku pikir aku harus berhenti berkhayal dan harus sadar bahwa hubungan kami tidak akan lebih lagi. Sakit rasanya tapi itu lebih baik, dan mungkin pria yang ku maksud sudah memiliki seseorang yang menunggunya, atau mungkin ia sedang jatuh cinta dengan gadis lain?

Kemungkinan itu pasti ada. Tapi setelah kupikir lagi, kemungkinan bagi diriku juga ada bukan?

Aku cukup tenang...

***

Pernah aku menangis ketika malam hari karena khayalan buruk tentangnya. Aku berkhayal bahwa pria yang selalu dalam pikiranku itu menyukai gadis lain dan gadis itu juga menyukainya. Gadis itu tampak sangat pintar mengakrabkan diri dan mendapat respon baik darinya...

Mengapa aku tidak bisa seperti itu? Mengapa bukan aku? Seketika aku hendak mencobanya namun aku mengurungkan niatku. Aku bukan tipe gadis seperti itu dan aku tidak ingin merubah diri demi seseorang yang belum tentu kumiliki...

Oh..
Mungkin aku bermimpi
Menginginkan dirimu
Untuk ada disini
menemaniku

Oh..
Mungkinkah kau yang jadi
Kekasih sejatiku
semoga tak sekedar harapku

(Monita - Kekasih Sejati)

Setelah beberapa kejadian yang kudapati aku bersikeras untuk berhenti berkhayal demi kebaikanku. Ku ceritakan kepada sahabatku tentang semua ini sehingga membuatku tenang dan menjalani hari-hariku dengan bahagia. Ku lakukan dengan tersenyum agar aku bahagia...

Saat bertemu dengan pria itu pun aku berusaha bersikap biasa seolah-olah tak terjadi apa-apa padaku...

Oh mengapa tak bisa dirimu
Yang mencintaiku tuluh dan apa adanya
Aku memang bukan manusia sempurna
Tapi ku layak dicinta karena ketulusan
Kini biarlah waktu yang jawab semua

Tanya hatiku..

(Pasto - Tanya Hati)

Walaupun masih ada sedikit keraguan pada diriku untuk melupakannya, karena aku tahu pasti ada maksud tersembunyi dari Tuhan sehingga aku dianugerahi memiliki perasaan indah ini. Tidak mungkin kan Tuhan meniupkan perasaan ini kepadaku dengan tanpa tujuan? Justru ini ujian bagiku untuk mengetahui dan menjawab tujuan tersebut...

Galau! Itulah yang terjadi, di satu sisi aku masih penasaran dan keinginanku akan dirinya bertambah besar. Disisi lain aku diliputi rasa takut untuk melanjutkannya karena mungkin semuanya akan sia-sia, apalagi aku sering bertemu dengannya, walaupun tetap terasa jauh...

Dan upayaku tahu diri tak selamanya berhasil
‘Pabila kau muncul terus begini
Tanpa pernah kita bisa bersama
Pergilah, menghilang sajalah lagi...

(Maudy Ayunda - Tahu Diri)

***

Really great things happen in a blink of an eye
Thought the chances to meet somebody like you were a million to one
I can't believe it...
You're one in a million

(Miley Cyrus - One In A Million)

Dia satu dari sejuta...

Benar bagiku, karena ini perasaan yang pertama yang kudapatkan hanya dari pertama kali berinteraksi langsung dengannya, hanya dia, bukan orang lain...

Aku ingin semua terulang..
Aku ingin dekat dengannya, setidaknya hanya percakapan seperti dulu terulang kembali aku akan senang sekali...

Berkali-kali aku mengingat ulang percakapan yang aku hapal sekali kata demi kata yang terjalin saat itu, kadang aku tersenyum mengingatnya dan kadang tak ku pungkiri aku mengeluarkan air mata...

Aku yakin setiap hari didalam hariku pasti aku menyebut namanya, dan aku bersyukur akan hal itu...

Sekarang aku hanya bisa berdoa, berdoa untuk kebahagiaan kami berdua. Jika kami memang berjodoh, maka kami pasti bertemu kapanpun itu... Jika kami memang tidak berjodoh maka Tuhan pasti sudah menuliskan takdir yang lebih baik bagi kami berdua...

I've been watching but the stars refuse to shine.
I've been searching but I just cant see the signs.
I know that it's out there, theres gotta be something for my soul somewhere...

(Sam Milby & Toni Gonzaga - Way Back Into Love)

***

Dear Songs...

Thank you for all of what you do to me ...
Maybe if there is no you, my life will not be full of colors ...
Moreover, thanks to the creator of all the lyrics that could be turned into a story of my life ...

Thanks for everything, I still hope to have a lot of songs to accompany me and my story until the end of time ..

Jumat, 08 Maret 2013

I Love You, Boss! Part 2 (END)


Hari senin pun tiba, hari dimana Agni akan mulai bekerja sebagai asisten boss barunya yaitu Cakka... Mereka memutuskan pergi bersama-sama mengantar Agni hari ini...

Rio, Alvin, dan Gabriel pergi dengan mobil Rio sudah menunggu wanita-wanita mereka plus Agni di depan rumah Agni yang juga akan pergi naik mobil Agni...

“Eh cewek tuh!” kata Alvin yang tiba-tiba melihat cewek di dalem rumah Agni yang siap-siap menuju mobilnya...

“Mana..mana?” Gabriel dan Rio penasaran...

Mata mereka bertiga langsung melotot melihat Agni yang tampil beda sekali hari ini...

“Eh gila bidadari dari mana tuh!” gumam Rio

“Baru kali ini gue liat tuh cewek!” Gabriel geleng-geleng...

Tiba-tiba.. Sivia, Shilla dan Ify yang sudah melipat kedua tangan mereka berada di belakang Gabriel, Alvin Rio sambil geleng-geleng dan menjewer mereka...

“Aduh.. aduh sakit...” rintih Alvin...

“Ampun Fy, ampun!” kata Rio

“Lepas dong...” rengek Gabriel

“Dasar ya lo bertiga!” sewot Ify, lalu jeweran-jeweran itu dilepas...

“Merah ni kuping gue!” Rio manyun

“Emang itu siapa sih?” tanya Gabriel masih dengan takjub...

“Itu si Agni!” jawab Sivia

“Hai semua....” sapa Agni sambil tersenyum... Dengan kemeja berwarna putih dan rok pink mekar selutut ditambah sepatu wedges yang nggak terlalu tinggi dan tataan pita kecil disisi kanan rambutnya membuat Agni sangat cantik pagi ini...

“Agni? Beneran ini lo?” tanya Alvin

Agni mengangguk, “Kenapa? Gak pantes ya?”

“Lo cantik banget!!” ceplos Rio yang langsung dapet toyoran dari Ify

“Mata dijaga!” jawab Ify sambil melotot

“Hehehee iya iya....” jawab Rio cengengesan...

***

Sampailah mereka disebuah kantor tempat tujuan...

“Permisi ada yang bisa dibantu?” tanya resepsionis disana...

“Kita mau ketemu sama boss...” jawab Gabriel

“Udah janji?” tanya resepsionis itu lagi...

“Udah...”

“Oke mari saya antarkan...”

***

Setelah mereka dipersilahkan masuk, Cakka dengan sumringah menyambut kedatangan Agni dan yang lain...

“Kok malah lo bertiga yang nongol?” tanya Cakka kaget melihat Alvin, Rio dan Gabriel yang sengaja masuk duluan...

“Sabar dikit napa sih!” jawab Rio...

“Lo pasti kaget banget liat si Agni hari ini, bakal kapok deh lo ngatain dia perawakan laki!” kata Alvin

“Halah! Mau dikayak gimanain juga tuh cewek tetep aja gitu, emang dari orok tuh cewek emang cocok dipanggil...”

Kata-kata Cakka terputus melihat Agni yang masuk ruangan diikuti Shilla, Sivia, dan Ify..

“Cantik...” gumam Cakka takjub, matanya tak berkedip...

Agni hanya menunduk, ia merasa malu sekali dengan penampilannya didepan Cakka...

“Terpesona.. ku pada pandangan pertama...” dendang Rio menyanyikan potongan lagu...

Cakka pun langsung sadar dari lamunannya dan langsung mengalihkan pandangan...

“Tuh kan! Gue bilang juga apa!” kata Alvin

“Udah-udah lo semua duduk dulu...” jawab Cakka masih salah tingkah

Akhirnya Cakka menjelaskan semua tugas-tugas Agni sebagai asisten Cakka sekaligus mengingatkan kembli perjanjian sakral mereka kala itu...

“Lo beneran masih mau nerusin perjanjian waktu itu?” tanya Cakka kepada Agni

“Ya iyalah!” jawab Agni cepat..

“Ehm... lo udah kalah duluan ya Cak?” tanya Alvin jahil

“Enak aja! Ya..ya nggak lah!” jawab Cakka tanpa memandang Alvin

Alvin dan yang lain malah terkikik...

“Awas karma berlaku loh!” timpal Rio...

“Udah-udah berenti deh ngeledekin gue. Ntar juga si Agni yang suka sama gue!” Cakka kepedean..

“Najis! Cuih! Gak bakal kaliii...” jawab Agni melengos

“Karma berlaku juga Ag buat lo...” timpal Rio lagi

“Iya gue tau kak Rio! Gue gak bakal suka sama dia...” jawab Agni tegas

“Hahaha lo berdua lucu deh... Tau-taunya ntar malah sama-sama suka lagi..” ceplos Sivia

“Kagak bakal!” jawab Agni sama Cakka bareng...

“Cieeee...” seru yang lain...

“Eh kita semua makan siang dulu yuk, gak kerasa udah jam makan siang nih...” Cakka mengalihkan pembicaraan...

“Lo yang traktir!” Alvin spontan

Cakka yang masih kikuk pun akhirnya meng-iya-kan dan mereka langsung ke restoran didepan kantor Cakka..

***

Saat direstoran pun sikap jahil ketiga pasangan lainnya masih terjadi... Dengan sengaja memesan 8 kursi yang berhadap-hadapan, tersisalah sepasang kursi berhadapan untuk Agni dan Cakka...

“Nasib banget deh gue...” gumam Agni

‘Aduh kalo gini terus gue yang kalah...’ batin Cakka

Sementara itu ketiga pasangan lainnya...

“Shilla, bokap lo mantan polisi ya?” tanya Alvin

“Kok kakak tau sih...” jawab Shilla dengan nada manja...

“Soalnya anaknya udah nyuri hati aku nih...” kata Alvin

“Ih kakak bisa aja deh..” jawab Shilla terkikik...

“Ehm...” lanjut Gabriel, “Sivia...”

“Iya kak kenapa?” jawab dan tanya Sivia

“Lo tau gak kenapa kalo di keyboard yang qwerty itu huruf U sama I selalu deketan?”

“Emang kenapa kak?” tanya Sivia

“Karena mereka tu kayak kita You and I yang gak pernah dipisahin, hhe...”  jawaban Gabriel langsung membuat muka Sivia merona merah..

‘Ini apaan lagu 3 pasang tikus pake ngegombal didepan gue sama Cakka!’ batin Agni

“Kak Rio tau gak?” kali ini Ify yang ngomong

“Apaan?” kata Rio

“Lo sibuk banget sih kalo di rumah sakit ngurusin apa?”

“Yah biasalah dari dulu ada pasien yang sulit banget gue tangani...”

“Siapa?”

“Itu namanya Alyssa pasien yang ngumpet mulu di hati gue dan gak mau keluar-keluar...” jawab Rio sambil menahan tawa

“Yeee dasar lo...” gumam Ify

“Garing banget sih lo berenam!” cetus Cakka

“Apa lo Cak? Sirik? Tuh Agni tuh nunggu gombalan dari lo!” Gabriel cekikikan...

“Idih ngapain nungguin gombalan, dari cowok jelek sedeng lagi!” jawab Agni bergidik ngeri

“Gak digombalin aja dia udah klepek-klepek sama gue!” balas Cakka

“Pede lo selangit! Awas aja lo suka sama gue ntar!” Agni melengos

“Lo duluan pasti yang bakal suka sama gue!”

“Lo!”

“Lo!”

“Lo! Pokoknya elo Agni!”

“Halah udah dong! Kita liat aja nanti siapa sih yang bakal suka sama siapa... Kalo menurut gue sih ya lo berdua itu ujung-ujungnya bakal jadian juga!” jawab Gabriel dengan tegas

“Ogah!” lagi-lagi Cakka sama Agni ngomong barengan!”

Yang lain malah saling pandang dan tertawa...

***

Saat ini Agni memulai bekerja diruangan bersama Cakka, Agni mulai takut karena saat ini dia hanya berdua saja bersama Cakka, yang berkedudukan boss disini..

“Sekarang lo kerjain laporan ini...” kata Cakka memberikan berkas dokumen yang harus Agni kerjakan..

“Apaan nih?” tanya Agni bingung

“Ya elah itu kerjaan buat lo!” jawab Cakka ikut bingung

“Eh lo nyuruh gue bikin laporan? Gue mana ngerti!”

“Ampun deh, jadi lo kagak bisa?”

Agni mengangguk bikin Cakka garuk-garuk kepala...

“Yaudah sini gue ajarin...” Cakka mendekati Agni dan mulai mengajarkan mulai dari pengertian, jenis-jenis laporan sampe ke cara membuat laporan itu sendiri...

Agni manggut-manggut...

“Udah ngerti?”

“Lumayan lah...” jawab Agni lama kelamaan pun ia tidak merasa canggung untuk bertanya dan mulai bekerja...

“Kalo udah lo kasih tau gue terus gue cek, gue mau nyelesaian pekerjaan gue dulu...” kata Cakka lalu balik ke meja nya...

Agni mulai serius menjalankan kerjaannya, Cakka memperhatikan diam-diam...

‘Boleh juga nih cewek sampe serius amat!’ gumam Cakka

 Ia terus memperhatikan gerak-gerik Agni yang terlihat menikmati pekerjaannya dan tak sadar ia memperhatikan Agni sambil tersenyum...

Agni yang menyadari hal itu langung kaget..

“Ngapain lo ngeliatin gue?!” ceplos Agni

Cakka langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain, menutupi mukanya yang mulai bersemu merah...

“Ge-er lo! Siapa yang liatin elo!” jawab Cakka sekenanya...

Agni tidak menghiraukan Cakka dan tetap bekerja...

“Nah selesai!” ucap Agni

“Ebujug! Kaget tau!” kata Cakka yang terkejut mendengar ucapan Agni yang sedikit berteriak

“Nih coba lo liat...” suruh Agni

“Cakka lalu mendekatinya dan melihat segera ke layar komputer hasil ketikan Agni

Cakka langsung geleng-geleng...

“Agni apaan sih lo bikin laporan gak nyambung gitu!” gumam Cakka masih konsen membaca

“Loh kenapa? Apa yang salah?” Agni terbelalak

“Lo kemana aja pas gue jelasin tadi? Ini tuh salah tempat bukan disini...” Cakka kembali menjelaskan sambil menunjuk layar komputer...

“Lagian margin lo salah!” lanjutnya

Agni agak kaget dan nyengir sendiri...

“Iya deh maaf, sini gue edit lagi...” kata Agni sambil meraih mouse komputernya tapi tak sengaja mereka meraih mouse itu barengan dan Cakka pun terpegang tangan Agni

“Eh...” Agni kaget dan langsung menoleh Cakka yang juga menoleh ka Agni, lalu keduanya sama-sama mengalihkan pandangan

“Udah lo lanjutin...” kata Cakka lalu segera kembali ke tempatnya...

‘Kok gue jadi deg-degan sih pas Cakka pegang tangan gue...’ batin Agni

‘Aduh baru hari pertama gue kok gini ya sama Agni...’ Cakka masih meperhatikan Agni diam-diam...

***

Berhari-hari Agni bekerja sebagai asisten Cakka dan terlihat kemajuan sangat cepat... Ia mulai mengerti tentang pekerjaannya.. tidak hanya dalam urusan dokumen-dokumen penting, tetapi juga ikut dalam meeting, menyiapkan semua perlengkapan yang penting dan juga mengingatkan jadwal-jadwal Cakka yang cukup padat...

Sampai seketika...

“Ag lo kemana aja sih?” terdengar suara dari handphone Agni

“Eh Lintar, maaf ya gue lagi sibuk banget nih...” jawab Agni yang saat itu tidak berada diruangannya untuk berbicara via telpon

“Sibuk gimana? Lo udah berhari-hari gak ikut latihan!”

“Iya gue tau, tapi lo semua kan udah gue kasih tau kalo sekarang gue kerja...”

“Halah terserah deh sama pekerjaan lo, pokoknya hari jumat depan nanti lo harus latihan...”

“Minggu aja deh ya plis...” bujuk Agni

“Agni lo gimana sih ini kan band lo, lo leader kita!”

Agni menghela nafas, “Iya deh gue usahain..”

“Harus!” lalu Lintar memutuskan sambungan telpon itu...

Setelah kembali keruangan Agni ingin segera meminta ijin kepada Cakka untuk latihan bersama band nya di hari jumat depan...

“Lama amat lo nelpon...” tegur Cakka tanpa menoleh Agni

Agni melangkahkan kakinya dengan takut, lalu duduk di depan meja Cakka

Cakka tampak heran, “Ngapain lo duduk sini? Sono lanjutin kerja...”

“Cakka, gue mau minta sesuatu...” gumam Agni

“Hah? Minta apa lo? Minta makan? Minta duit?”

“Bukan...”

“Terus?” Cakka menatap Agni yang menunduk

Agni berusaha menegakkan kepalanya dan menatap Cakka..

“Gue mau minta ijin. Boleh kan?”

“Ijin kemana? Serius amat lo!”

“Iya jadi ceritanya tadi gue ditelpon temen band gue, dia bilang gue udah lama gak ikut latihan bareng mereka. Terus dia bilang juga gara-gara gue schedule kita berantakan.. Udah lama gak manggung...”

“Jadi lo mau latihan band terus gak kerja gitu?”

“Iya, sehari aja... pliss...” pinta Agni dengan wajah memelas

“Kapan?”

“Hari jumat depan kok... Ya plis gue janji deh gue bakal ngerjain apa aja tepat waktu. Gue gak akan ngeluh lagi sama kerjaan...”

“Bener?” tanya Cakka makin heran ngeliat Agni yang antusias banget

Agni mengangguk yakin...

“Yaudah, lo boleh pergi asalkan semua laporan ini lo selesain dengan cepet.. Gak boleh nunda waktu!” ujar Cakka tepat sambil memberikan beberapa tumpuk kertas kepada Agni

“Iya gue janji, hari senin ntar bakal selesai semuanya!”

“Senin? Yakin lo? Gue juga gak minta secepet itu kali. Lo kan mau ijinnya juga hari jumat, lo kasih ke gue kamis aja udah bagus. Lo kan kerja lelet!”

“Yee ya udah kalo gak percaya!” Agni lalu mengambil kerjaan yang diberikan kepadanya dan langsung kembali ke meja kerjanya.

***

Hari-hari berlalu, Agni terlihat sangat semangat. Semangat Agni membuat Cakka makin tertarik padanya...

“Gila tuh cewek semangat banget..” gumam Cakka yang baru dateng dan kaget melihat Agni sudah berkonsentrasi penuh pada pekerjaannya...

“Pagi...” sapa Agni menoleh sekilas..

“Pagi... Dateng jam berapa lo?” jawab dan tanya Cakka lalu menghampiri Agni

“Belum lama kok...” jawab Agni tanpa melihat Cakka

“Kalo orang ngomong itu diperhatiin...”

“Iya iya maaf gue sibuk...” timpal Agni

Cakka lalu balik ke mejanya...

‘Gue salut banget sama Agni, tapi masa sih gara-gara latihan band aja sampe segitunya...’ batin Cakka

***

Tibalah hari senin, hari dimana Agni akan menyerahkan semua pekerjaannya kepada Cakka. Pagi-pagi sekali Agni langsung meletakkan semua laporan yang disuruh Cakka diatas mejanya, keadaan ini membuat Cakka yang heran ketika melihat mejanya yang diatasnya tersusun rapi oleh dokumen-dokumen itu. Yang lebih membuat Cakka terbelalak lagi ketika ia melihat ruang kerja yang lebih rapi dari sebelumnya...

Agni duduk anteng dikursinya dan tersenyum sendiri melihat Cakka yang keheranan..

“Kenapa lo?” celetuk Agni

“Ini semua lo yang beresin?” tanya Cakka langsung

Agni mengangguk...

“Itu kerjaan gue udah selesai...”

Cakka langsung memeriksa semua dokumen yang diberikan Agni dan ia berdecak kagum...

Agni menghampiri Cakka... “Gimana?”

“Kok lo bisa nyelesain ini cepet banget sih?” Cakka masih memperhatikan dan sedikit mencari-cari kesalahan pada laporan-laporan itu..

“Iya dong gue kan udah bilang sebelumnya. Itu udah pasti bener kok...” gumam Agni

“Iya iya...”

“Jadi gue boleh ijin nih jumat?” tanya Agni penuh harap

Cakka berfikir...

‘Yah kalo gue ijinin ntar gue sendiri lagi... Kok gue baru nyadar sih.. Bego!’ batin Cakka

“Cakka??!!” tanya Agni

“Emang lo mau banget ya pergi?” tanya Cakka jahil

“Kan lo udah janji! Iya gue harus latihan! Gue mau nge band lagi bosen gue disini!”

“Enak aja bosen! Kontrak lo masih setengah bulan lagi!”

“Tau gue!” jawab Agni.. “Gimana nih?”

“Hmm... emang lo kok pengen banget sih latihan band doang? Kan bisa hari lain...”

“Gue harus latihan sama band gue! Gue gak enak sama mereka...” jawab Agni

“Halah segitunya lo! Ngapain coba, mendingan juga band kualitas bagus! Sekarang nih gak musim lagi anak band yang musim tu boyband girlband!” celetuk Cakka

Agni terkejut mendengar pernyataan Cakka barusan...

“Lagian emang lo sok-sok banget sih mau jadi anak band, mending juga lo kerja disini! Emang hasil band lo selama ini ngapain aja?” ujar Cakka sambil cengengesan..

Agni tambah kaget, raut kemarahan terpancar diwajahnya...

BRAKK...

Cakka kali ini yang terkejut melihat Agni tiba-tiba menggebrak mejanya...

“Lo kalo ngomong dijaga dong! Bisa-bisanya lo menghina band gue! Kalo gak tau apa-apa lo gak usah komentar!” bentak Agni

“Eh kok lo malah ngebentak gue sih?” Cakka ikutan kesel

Agni berdiri dari tempat duduknya,

“Gue gak nyangka ya sama sikap lo! Jujur ya Cak gue awal emang sebel sama lo tapi lama-kelamaan gue respect sama lo karena lo udah baik sama gue selama kerja disini, gue banyak dapet ilmu penting yang gue jalanin dengan semangat. Tapi ternyata gue salah, lo bisa-bisanya ngomong kalo band gue ini itu tanpa lo tau yang sebenernya. Gue tersinggung dan kecewa sama lo!”

Agni segera menjauhi Cakka untuk mengambil tas nya...

“Gue keluar!” kata Agni lalu dengan cepat melangkahkan kaki keluar dari kantor itu...

“Ag...Agni...!”

***

“Udah dong Ag jangan nangis gitu...” bujuk Shilla

“Iya Shill, gue udah bego banget sampe nangis gara-gara beginian. Tapi gue sedih banget...” jawab Agni sesegukan dipelukan Shilla

Ceritanya mereka berempat lagi nginep di rumah Agni untuk bikin Agni supaya tenang..

“Jadi lo beneran gak mau lagi kerja jadi asisten kak Cakka?” tanya Sivia polos

“Iya! Bodo amat soal kontrak sebulan. Gue udah benci sama dia!” jawab Agni

“Lo sabar ya Ag. Mending lo konsen lagi sama band lo aja...” saran Ify

“Iya gue gak mau ngecewain temen-temen gue lagi di band, gue harus fokus buat lomba minggu depan...”

***

Saat latihan band pun Agni uring-uringan beberapa kali ia menyanyikan lagu dengan nada tidak tepat. Pikirannnya hanya tertuju pada seorang...

“Ag, lo kenapa sih? Ada masalah lo?” tanya Riko

Agni menggeleng, “Gue baik-baik aja kok...”

“Ya udah istirahat dulu yang penting jangan lupa sama lombanya minggu depan...” kata Riko

Agni duduk sendiri diruangan latihan itu, teman-temannya sudah meninggalkannya untuk acara masing-masing..

‘Kok gue mikirin dia mulu sih, gue pengen lupa sama dia tapi...’ Agni bingung sendiri dengan sikapnya...

***

Hari ini Cakka langsung disidang oleh Gabriel, Rio, dan Alvin..

“Gue gak tau kok dia malah marah-marah gitu ke gue...” kata Cakka selesai ia menceritakan semua kejadian kepada 3 orang itu...

“Wajarlah Agni marah banget lo ngomong gitu. Lo itu udah menghina terang-terangan Cak!” jawab Gabriel

“Emang kenapa sih sampe segitunya?” tanya Cakka lagi

“Band itu Agni sendiri yang bangun, dia berusaha keras buat mimpinya jadi musisi terkenal. Akhirnya ia bentuklah sebuah band. Gue inget banget gimana gigihnya dia dulu promosiin band dia, dia kerja keras Cakka karena itulah universitas ngedukung banget dan akhirnya mereka pernah tampil di beberapa acara off air. Si Agni itu pengen banget ngebahagiain orang tuanya kalo dia udah sukses jadi musisi papan atas. Karena dulu dia sempet dikekang untuk masuk jurusan seni pas kuliah...” jelas Gabriel panjang lebar..

Alvin dan Rio manggut-manggut denger penjelasan Gabriel diikuti Cakka yang makin merasa bersalah..

“Hmm.. kayanya kalo lo sama Agni diem-dieman aja gak bakal selesai nih masalah...” kata Alvin

“Iya Cak lo harus temuin Agni dan minta maaf..” lanjut Rio

“I..iya gue pasti minta maaf, gue gak mau berantem gini sama dia...” jawab Cakka

Ketiga temannya tertegun...

“Gue boleh jujur gak sama kalian...” Cakka menunduk

“Waktu gue udah gak berantem lagi sama Agni gue ngerasa seneng banget, dan sekarang gue kecewa sama kenyataan kalo gue gak bakal ketemu sama Agni lagi, dia udah benci banget sama gue...”

“Eh... lo kayanya kena karma nih ceritanya?” ledek Alvin

Cakka mengangguk, yang lain malah terkejut..

“Gue akuin Vin, Yo, Yel.. Gue suka sama Agni gue gak nyangka juga bisa suka sama dia gini.. Gue ngerasa seneng dan semangat waktu gue kerja terus dia ada dideket gue...”

Gabriel menghela nafas panjang...

“Sebelum lo terlambat lo buruan minta maaf sama Agni, kita semua dukung lo kok...” kata Gabriel yakin..

***

Hari perlombaan band pun tiba...

“Hai Agni! Semangat ya kita semua dukung lo kok!” kata Sivia

“Iya makasih ya semua, doain gue...”

“Iya Ag lo tenang aja pasti menang kok!” kata Ify memberi semangat

Agni melihat sosok Cakka yang juga datang untuk menonton... Ia langsung pergi ketika Cakka melihatnya...

“Agni!” panggil Cakka

“Udahlah lo sabar aja Cak, jangan ganggu dulu.. Dia harus konsen sama lomba!” kata Rio

“Iya Yo makasih, gue gak papa kok liat aja nanti!” Cakka tersenyum karena ia merencanakan sesuatu...

***

Band yang diberi nama “Agni” secara dadakan itu pun akhirnya menunggu giliran tampil..

“Eh kok nama band nya pake nama gue sih?” tanya Agni heran

“Ya gak papa lah Ag daripada kelamaan mikir...” jawab Riko

“Emang nama yang biasa kenapa?”

“Gak tau gue.. Yaudah Agni ajalah...” jawab Riko lagi sambil melengos...

Akhirnya mereka pun tampil dengan membawakan lagu ciptaan mereka sendiri dan mendapat sambutan meriah...

***

“Gila lo keren banget!!!” puji Sivia

Agni tersenyum... “Makasih ya...”

“Lo mikirin apa Ag? Kayak gelisah gitu?” tanya Shilla

“Eh...ng..nggak kok gue gak papa...” Agni gugup

‘Gue curiga deh sama lomba ini, kok gue kayak familiar gitu ya sama panitia-panitianya... Mana tadi si Cakka ada disini lagi...’ batin Agni

***

MC acara itu pun mengambil alih untuk mengumumkan pemenangnya...

“Nah gimana-gimana masih semangat?” sapanya rama dan mendapatkan sorak-sorai penonton...

“Sebentar lagi kita bakal umumin pemenangnya!!!”

“Gimana ya Ag, menang gak nih...” bisik Riko

“Udah optimis aja!” jawab Agni

“Pemenang festival badn ini adalah... Band Agni!!!!!!!!” teriak MC

“Hah? Kita menang? Kita MENANG!!!!” jerit Agni lalu ia, Lintar, Riko dan Abner pun saling berpelukan dan maju kedepan...

“Selamat ya sama Agni dan kawan-kawannya...” ujar si MC sambil menyalami mereka satu-per-satu...

“Oke sekarang hadiah utama bakal langsung diberi oleh si penggagas acara kita... Cakka Nuraga!!!” ujar MC penuh semangat

DEG!... Jantung Agni berdegup kencang ketika nama itu disebut. Keluarlah sosok Cakka sambil tersenyum bahagia...

Rio, Alvin, Gabriel, Ify, Shilla, Sivia pun ikut melotot melihat Cakka...

“Oh jadi ini acaranya dia...” gumam Agni kesal

“Terimakasih semuanya...” sapa Cakka

“Selamat buat band Agni udah menang, tapi sebelumnya...” Cakka terdiam dia melirik Agni..

“Langsung aja, saya mau mengucapkan terimakasih sama semua pihak yang udah banyak membantu dalam acara ini. Acara ini dibuat khusus sebagai proyek baru saya menggarap beberapa band yang punya talenta untuk berkembang lebih baik di dunia musik Indonesia...”

Tiba-tiba Agni menyadari kalau lomba ini memang di setting oleh Cakka dan dia sengaja menjadikan Agni cs sebagai pemenangnya...

“STOP!” ujar Agni seketika suasanan berubah sunyi...

“Aduh bisa gawat nih kalo ribut lagi...” gumam Ify

Agni langsung mendekati Cakka dengan tampang sinis...

“Maksud lo apa-apaan sih Cak? Lo kira dengan adanya acara ini gue bakal seneng gitu, lo anggep gue butuh dikasihani dengan cara lo sama semua orang disini bikin band gue jadi pemenangnya? Lo salah! Gue ikut band ini bukan buat dikasihani!” kata Agni ketus

“Udah kita bubar! Semuanya bubar!” teriak Agni yang sudah tidak sanggup membendung air matanya...

“Agni plis...” Cakka menarik tangan Agni

“Tolong semuanya jangan bubar!” perintah Cakka

“Apalagi sih?!” Agni melepaskan tangannya dari pengangan Cakka

“Maaf semuanya kalo kacau gini, gue gak bermaksud ngasihanin lo Ag...” Cakka lalu mengambil mic nya, menarik nafas dalam-dalam dan mulai berbicara...

“Gue Cakka, gue udah nyakitin hati cewek disebelah gue ini. Gue udah bikin dia kecewa beberapa hari yang lalu. Gue akuin banget gue salah, gue udah menghina band yang dia bentuk karena gue...gue egois!...”

Ify dan kawan-kawan pun ikutan kaget dengan apa yang dilakukan Cakka...

“Gue ketemu Agni secara gak sengaja dulu, kita dari awal udah berantem... Kita sama-sama keras kepala sampe akhirnya dia kerja di kantor sebagai asisten gue... Jujur Ag gue seneng banget saat kita udah jarang berantem...”

Agni menatap Cakka kaget dan heran..

“Sekarang lo liat ke belakang...” kata Cakka

Pada TV LCD besar disana terlihat beberapa foto Agni yang diambil oleh Cakka diem-diem saat Agni kerja dulu...

Agni terkejut...

“Agni, gue nyesel banget udah bikin lo marah sama gue... Gue ngaku sekarang Ag gue salah... Lo mau kan maafin gue?” tanya Cakka penuh harap...

Agni bingung, ia menoleh ke teman-teman band nya dan menoleh pula ke penonton termasuk Ify dan yang lain... Mereka semua mengangguk...

“Lo beneran nyesel?” tanya Agni

“Iya gue nyesel, gue sadar Ag sama apa yang gue pernah lakuin ke elo itu salah...”

“Lo bisa janji?”

Cakka mengangguk dan menunjukkan kelingkingnya...

“Gue janji...” Agni lalu menyambut kelingking Cakka dan menautkan ke kelingkingnya...

Semua orang yang menonton peristiwa itu bertepuk tangan...

“Agni...” kata Cakka dengan mic nya sehingga semua orang kembali diam..

“Sekarang gue ngaku, gue kena karma...” kata Cakka pelan

Agni terbelalak...

“Gue kena karma gue suka sama lo Ag!” ujar Cakka yakin

“Waduh, berani juga tuh cowok...” gumam Alvin

“Gue suka sama lo, gue mikirin lo terus, terutama saat lo nggak kerja lagi... Buktinya gue suka ngambil foto lo diem-diem...”

Agni terus memperhatikan foto-foto dirinya yang ditampilkan, ia tertegun dan masih bingung kenapa semua bisa terjadi gitu aja...

“Agni, gue udah ngelanggar janji, gue jatuh cinta sama lo... Sekarang lo boleh hukum gue apa aja.. Tapi sebelumnya lo jawab dulu. Lo mau nggak kerja lagi ditempat gue? Biar gue bisa sam-sama lo terus, bisa ngejagain lo.. Terus gue bisa nemenin lo kerja jadinya gue juga bisa semangat lagi...”

“Lo mau kan Ag jadi orang yang selalu ada buat gue?” tanya Cakka lagi

“Terima... terima... terima...!!!!” sorak yang lain

Agni melihat Cakka penuh harap...lalu ia mengangguk yakin... Sorak-sorai penonton pun langsung membahana...

Cakka seketika mengembangkan senyumnya...

“Lo serius Ag nerima gue?” tanya Cakka, sekali lagi Agni menangguk...

“Tapi ada syaratnya karena lo udah kalah sama gue...”

“Apa?” tanya Cakka

“Lo nggak boleh ngelakuin kesalahan lo lagi bukan hanya sama gue tapi sama semua orang disana. Lo gak boleh ngecewain orang apalagi menghina mereka...”

Cakka menarik nafas lalu mengangguk...

“Iya gue janji beneran gak bakal ngelakuin itu lagi... Makasih ya Ag udah nyadarin gue...” Cakka lalu memegang kedua tangan Agni

“I love you Agni...”

“I love you, Boss!...” jawab Agni terkikik disambut sorakan penonton yang ber-cie-cie-ria...

***

Setelah acara selesai...

“Cieee akhirnya kan apa gue bilang...” ledek Sivia

Agni sama Cakka malu-malu...

“Selamat ya Ag... Hihihi kalo dipikir-pikir lucu deh kalian berdua...” kata Ify

“Eh tapi Agni lo kena karma juga kan sebenernya?” tebak Shilla

Agni terbelalak...

“Apaan sih Shill?!” Agni salah tingkah mukanya memerah...

“Ngaku lo! Hayooo!!” ledek Gabriel

Cakka malah senyam-senyum sendiri...

“Hehee ngaku aja Ag, biar kita sama...” gumam Cakka

“Lo ikut-ikut lagi kak! Untung-untung gue terima, kalo gak tadi kan lo bakal malu abis depan orang-orang!”

“Ya elah ketus amat... Jadi lo nerima karena kasian nih sama gue...?” kata Cakka manyun

“Ya nggak lah sedeng!” ceplos Agni

“Eits! Apa tadi? Udah manggil kakak nih ceritanya...” ledek Ify sambil menaik-turunkan alisnya

Agni malu-malu...

“Iya nih Fy, dasar si Agni sok-sok jaim padahal dia juga kena karma, terus langsung deh mau aja manggil kakak ke gue!” jawab Cakka, rona merah di pipi chubby Agni makin terlihat

“Cieee lo beneran cinta sama gue...” Cakka lalu mencolek dagu Agni

“Idih apaan sih!” kata Agni menepis tangan Cakka, “Nyaho lo kan jatuh cinta sama cewek perawakan laki!”

“Hahahaa iya deh iya gue ngaku, dasar emang perawakan laki..!” jawab Cakka

“Caka sedeng!!!!”  Agn langsung memukul-mukul Cakka bikin yang lain ikut tertawa...